five ; untuk ku

280 55 10
                                    

Kkamjjakiya!” Chaehyun memegangi dadanya yang terasa berdebar kuat.

“Oh, jwesonghamnida Miss. Chaehyun,” Dayeon membungkukkan badannya sembilan puluh derajat merasa bersalah.

Aniya, gwaenchanayo. Waeyo Kim?”

Dayeon merogoh sakunya, menyodorkan sebuah amplop kuning pada Chaehyun.

“Syukurnya aku dapat bertemu lagi dengan Miss. Chaehyun, aku lupa memberikan ini malam itu, Maafkan aku yang sudah banyak merepotkan.”

Chaehyun menautkan alisnya bingung, ia pun segera memeriksa apa isi amplop tersebut yang tidak lain adalah beberapa lembar uang.

“Kuharap itu cukup untuk menggantikan uang yang sudah Miss. Chaehyun keluarkan untukku.”

Chaehyun menatap Dayeon jengah, lalu dengan cepat mengembalikan amplop tadi kepada Dayeon.

“Siapa bilang kamu bisa melakukan itu? Aku tidak pernah meminta nya kembali, lupakan saja.”

“Tapi—,”

“Ini perintah untukmu Kim, jangan membantah.”

Dayeon segera mengatup kembali mulutnya yang sudah terbuka untuk mengucapkan beberapa kalimat paksaan.

“Mari lupakan saja kejadian itu, oke? Aku juga akan berpura-pura baru saja mengenal mu hari ini.”

Dayeon memaksakan senyum nya, entah kenapa mendengar kalimat Chaehyun itu membuat hatinya sedikit tersinggung.

“Oh, kenapa juga kamu belum pulang? Bukannya kelas sudah bubar setengah jam yang lalu?”

Eoh? Ah, aku—,”

“Kim Dayeon!”

Mereka berdua berbalik menatap ke arah sumber suara. Diujung koridor ada Hikaru yang melambai sembari berlari kecil mendekat.

“Ah, Miss. Chaehyun annyeonghaseyo,” katanya membungkuk kan diri.

Chaehyun tersenyum menanggapi itu.

“Apa aku sedang mengganggu sesuatu?” tanya Hikaru.

Chaehyun menggeleng, “Dayeon mungkin sudah selesai.”

“Ah, benar. Iya, sudah selesai,” Dayeon terkekeh paksa, menggenggam tangan Hikaru lalu memberikan kode agar segera beranjak dari sana.

Untung saja Hikaru dapat sinyal itu dengan mudah, mereka kemudian kembali membungkuk pada Chaehyun salam undur diri.

Annyeonghigyeseyo Miss. Chaehyun.”

Meski sudah berjarak lumayan jauh, pandangan Chaehyun masih saja melekat pada Dayeon. Hanya memastikan kalau gadis tersebut baik-baik saja.

Kejadian malam itu membuat Chaehyun ingin melindungi dia, meski belum mengenal baik, Chaehyun tahu kalau dia benar-benar sendirian.

Terlebih setelah mendengar cerita itu, Chaehyun memang tidak mau percaya dengan mudah, namun tidak ada salahnya melindungi anak murid sendiri.

“Ayo pulang!”

Fuck, you scaring me Huening!”

Bahiyyih tertawa lepas melihat reaksi Chaehyun.

“Tidak ada yang lucu.”

“Oh iya benar,” Bahiyyih mengusap sudut matanya yang mengeluarkan sedikit air.

Saat Bahiyyih masih asik tertawa, Chaehyun hanya bisa mengerling kesal, memilih untuk jalan duluan meninggalkannya.

“Hei tunggu!”

N(y)00 : Dayeon x ChaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang