LENYAPKAN ATAU DILENYAPKAN

165 40 7
                                    

HAPPY READING



"K..ka... kakak... Kenapa?" ucap Fajri terkejut saat dilihatnya Fenly yang meringkuk kesakitan diatas lantai kamarnya.

Fajri semakin dibuat kebingungan saat Fenly terus merintih tanpa membiarkannya untuk membantu bahkan menyentuhnya pun tidak diperbolehkan.

"Sakit ji, perih... Panas," ucap Fenly yang terus menerus menggosok pundaknya yang bahkan telah tampak memerah dan sedikit mengeluarkan darah.

"Yaampun, aku harus ngapain kak... Tiap aku pegang kakak malah teriak, mana mama sama yang lain belum pulang lagi," ucap Fajri yang sudah berlinang air mata karena tak tega melihat Fenly yang terus menerus merintih bahkan menangis.

"Di luar ji... Mobil di luar," ucap Fenly yang mulai semakin melemah hingga akhirnya tak sadarkan, dan sontak membuat Fajri semakin tak karuan dan segera berlari mencari pertolongan.





"Kita ngapain ngeliatin rumah orang bang? Gimana kalau orangnya tau terus ngerasa gak nyaman?" tanya Ridwan yang sudah lebih dari dua jam yang lalu hanya duduk di dalam mobil silver milik Dimas yang terparkir tak jauh dari kediaman Fenly dan Fajri.

"Kamu tenang aja, semua bakal aman kita cuma perlu mastiin kalau anak itu tidak keluar rumah dan tidak terjadi masalah apapun malam ini," jawab Dimas dengan santainya dan kembali memakan cemilan yang sejak awal sudah ia persiapkan untuk menemaninya bergadang malam ini sambil sesekali memperhatikan rumah berlantai tiga tersebut.

TOK..TOK..TOK

Dimas dan Ridwan yang tampak tengah merenggangkan otot tubuhnya seketika di buat kaget, saat kaca mobilnya diketuk dengan cukup kencang dan di akhiri dengan suara teriakan yang diiringi oleh isak tangis

"TOLONG... TOLONG KAKAK SAYA,"

"Ada apa? Kamu kenapa?" Tanya Dimas yang dengan segera keluar dari mobilnya dan menghampiri Fajri yang terus menangis histeris seolah sesuatu yang buruk telah menimpanya.

"Kakak... Hiks, kakak saya... Tolong..." ucap Fajri yang masih belum dapat mengontrol tangisnya

Tanpa menunggu jawaban dari Fajri yang masih tampak panik, Ridwan dengan segera berlari memasuki area rumah tanpa permisi dan terus berlari, hingga akhirnya sampailah ia di depan sebuah kamar di lantai dua dengan pintu yang terbuka lebar, dan seseorang yang tergeletak di dalamnya.

Ridwan segera menghampirinya dan mengecek untuk memastikan kondisinya, setelah di rasa aman ia pun melilitkan selimut yang berbeda di atas ranjang untuk memastikan suhu tubuh Fenly tetap hangat dan segera menggendongnya menuju mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

"Yaampun ini kenapa?" Tanya Dimas yang masih setia menemani Fajri yang masih menangis di depan mobilnya.

"KAKAK... Hiks, tolong kakak saya pak," ucap Fajri kembali memohon pada Dimas yang masih tampak kebingungan.

"Tunggu apa kamu? cepat masukkan ke mobil... Kita harus segera ke rumah sakit, kamu juga masuk," titah Dimas yang setelahnya segera melesat melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat




Disisi lain di rumah Fiki dan Shandy. Terlihat Shandy yang tampak tengah menikmati cemilan malamnya dan sesekali tertawa lepas saat menonton adegan lucu dari film Doraemon yang sedang ia tonton.

BLACK DOOR ✅Where stories live. Discover now