Nama : Irma Suci Utami
Dari  : Peserta Umum

Sebuah kepingan memori terlintas begitu saja kala kata 'runtuh' tercipta. Atma ini mulai tak kuasa berdiri di tengah semesta dan berkata, 'aku menyerah.' Salah satu memori itu menampilkan besar harapan, bulir air, dan goresan dua manusia bergabung menjadi satu menusuk ke relung hati. Tak lama, alunan angin menyeret tubuh lemah ini ke hadapan Tuhan sebagai tempat pulang di lelahnya kehidupan.

Saat itu aku tersadar bahwa ada dua manusia perlu diberi kebahagian; orangtua. Lalu, bagaimana mungkin aku berkata 'menyerah' sedangkan jasa mereka masih tak mampu dibalas? Bagaimana mungkin aku berpikiran negatif kepada Tuhan sedangkan Ia akan menyiapkan sesuatu indah sesuai janji-Nya?

Kekuatan pun hadir. Aku berdiri tegak kembali agar mampu mewujudkan harapan dua manusia paling berjasa—berpegangan kepada mereka agar tak berpikiran menyerah kemudian percaya bahwa garis takdir Tuhan melebihi harapan.

Tangerang—Banten, 28 Desember 21


Irmascici

EVENT QUOTESWhere stories live. Discover now