Bagian 9 : Pernikahan Minggu Ini..., (17+)

4.7K 112 2
                                    

WARNING❗
Diharapkan bijak dalam membaca. Bab ini mengandung unsur dewasa. Yang belum cukup umur skip dulu saja.
Thankyou

---

Dua minggu kemudian, seorang pria tengah bediri di depan pintu. Tangannya menjinjing sebuah paper bag besar berwarna putih. Tangannya mulai menekan sebuah tombol di pintu dan pintu pun berbunyi 'tit'. Segera pria itu membuka pintu dan masuk kedalam. Mengganti sepatu hitam mengkilapnya dengan sandal putih yang sudah tersedia disana, ia mulai melangkah masuk lebih kedalam apartement lagi. Matanya mulai menemukan seorang gadis yang tengah terlelap tidur di atas sofa. Pria itu pun menghampirinya, mendudukkan dirinya di dekat pinggang gadis itu.

"Sayang," panggilnya. Gadis itu pun terusik dengan tangan yang terus membelai rambutnya. Matanya mulai membuka dan memusatkan pandangannya pada pria di depannya. Senyumnya mengembang lebar, "Happy graduation."

Gadis itu, Chareline Violette pun tertawa ringan, "Thankyou." Katanya, ia mulai mendudukkan dirinya. "Kapan datang?" lanjutnya bertanya sembari mengamati pakaian yang Argantha Liem kenakan.

"Baru saja."

"What this?" Tanya Vio ketika mendapati paper bag tertengger di atas meja.

"Gift. Kado kecil buat kamu karena aku dengar kamu dapat paralel."

"Ini terlalu berlebihan, but thankyou very much." Ucap Vio, bibirnya mengkecup puncuk kepala Argan yang menyandar pada pundaknya. "Sudah makan?" Tanya Vio.

Argan menggelengkan kepalanya. "Aku baru selesai meeting dan belum sempat beli makan." Kata Argan seperti mengadu. Pria berumur kepala tiga itu seperti bukan pria seumuran tersebut. Argan akan terus manja jika sudah menempel dengan Vio.

"Well, mau makan apa?"

"Apapun, aku pasti akan memakannya."

"Hmm, kalau begitu masak tauge?" tanya Vio. Siap saja Argan mendengus kesal.

"Kamu mau aku mati Violette." Kesalnya.

"What?!" Kaget Vio dengan buat-buat. Vio senang menggoda Argan sampai ia kesal, pria itu sama sekali tidak menyukai tauge. Memegang pun tidak akan pernah apalagi memakannya.

"You know, I don't like it. Kalau aku mati bagaimana? Kita nggak jadi menikah nanti."

"Hey, Bapak Argantha Liem yanb terhormat dan tersayang, makan tauge tidak akan membuatmu mati. Kau jangan berlebihan." Jelas Vio, ia pun bangkit berdiri dari sofa.

"Ya ya, Nona Chareline Violette. But, I don't like this."

"Okey, aku masak spageti campur tauge, boleh." Kata Vio, ia pun segera berlari dari hadapan Argan sebelum pria itu kesal dan marah padanya.

Argan yang tengah duduk pun tersenyum kecut, Vio tidak akan melakukan apa yang tidak Argan suka. Argan pun tetap santai sembari mengamati Vio yang mulai berkutat dengan perlatan dapur.

*

Bosannya Argan duduk sembari menikmati televisi yang tidak ada acara bagus, ia pun memutuskan untuk menuju dapur dan menonton Vio tengah memasak. Di dudukkan dirinya di kursi bartender, tangannya mengambil gelas dan menuangkan air putih kedalam gelas tersebut.

"Sayang, sejak kapan kamu pandai masak?" pertanyaan Argan membuat Vio telonjak, ia pun menolehkan kepalanya kebelakang sekilas.

"Vio sudah terlahir pandai masak. Kamu saja yang tidak tahu."

"Benarkah? Masakan kamu pasti tidak enak." Canda Argan, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vio. Argan pun segera berjalan meghampiri Vio, didekapnya gadis itu dari belakang. "Kalau aku benar menganggap masakanmu tidak enak, aku tidak akan memintamu untuk memasak untukku, sayang." Kata Argan.

Your Daddy is MineWhere stories live. Discover now