ingin kutanya siapa yang datang waktu pintu rumah ini diketuk
penghuninya baru saja pergi dengan separuh tembok rubuh
sudah kupalu paku di kusen dan koran di bingkai-bingkai jendela
mawar merah jadi kuning lalu cokelat lalu busuk
puisi-puisi penyair gagal yang iramanya berdetak-detik seperti doa di bawah meja,
pula surat-surat berisi kecupan bibir si pencuri menggelantung dari atap kaca
dinding putih rumah ini berdarah-darah dan hujan menggempur genteng-genteng yang bolong dimangsa cuaca
sayup tangis hantu di kamar mandi, di dapur, di ruang-ruang yang dulu pernah ditinggali
tak ada sisa selain noda manis ikrar
kusam cat pelapis palsu
hujan asam buatan
kenapa tidak pergi dan lempar pesan lewat bawah pintu?
rumah ini sudah lama tidak terima tamu
penghuninya yang terakhir memborgol ruangan dan kuncinya tiba-tiba hilang
ingin kutanya siapa yang datang waktu pintu rumah ini diketuk
sanggupkah ia masuk
padahal semua telanjur remuk?
[c] 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
konjungsi
Poetryi write this line to tell you that poetry is one of the safest places for truth. - aan mansyur
