Hari ini, Jay dan Hyungseok tertangkap basah dan dibawa kedalam ruang kepala sekolah untuk diberi nasehat. Namun, sebenarnya ini semua adalah kesalah pahaman.
Dimulai dari Hyungseok yang datang terlalu pagi dan menemui Jay tengah duduk sambil menatap luar jendela seperti biasa.
Dan karena kejadian waktu itu, Hyungseok mendekati Jay untuk menanyakan lidahnya. Namun, Jay entah mengapa jadi keras kepala dan tak membiarkan Hyungseok untuk melihat lidahnya tersebut.
Akhirnya, terjadilah adegan dimana Hyungseok yang memaksa Jay untuk membuka mulutnya sambil memegang rahangnya, tak terlalu kuat, agar mau terbuka. Sedangkan, Jay menutup rapat-rapat mulutnya.
Hal tersebut terjadi secara terus menerus sampai tak menyadari posisi mereka saat itu, yaitu Hyungseok yang duduk dipangkuan Jay sambil masih memegangi rahangnya dan Jay yang baru sadar ia memegangi pinggang Hyungseok dengan erat, jangan lupakan wajah mereka yang sangat dekat.
Seperti dua orang yang tengah berbuat hal mesum di pagi hari dan pemandangan tersebut diketahui oleh salah satu guru mereka yang sangat membenci kehadiran Hyungseok dan teman-temannya yang kebetulan saja lewat didepan kelasnya, juga pintu kelas mereka terbuka sangat lebar karena Hyungseok lupa untuk menutupnya tadi.
Lantas saja mereka berdua dipanggil ke ruang kepala sekolah dan mendapatkan sebuah sesi yang dapat memekakkan kedua telinga mereka. Padahal semua itu adalah sebuah kesalahpahaman.
Sudah satu jam mereka didalam ruang tersebut dan akhirnya mereka diperbolehkan untuk keluar, untung saja mereka tak mendapatkan hukuman apapun.
Saat dalam perjalanan menuju kelas mereka, sepanjang lorong tersebut banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dengan pandangan yang sulit diartikan dan rona merah yang terekspos dipipi mereka, membuat Hyungseok dan Jay paham bahwa berita kesalahpahaman tadi pagi telah menyebar ke seluruh siswa-siswi disekolah mereka.
Mereka tak mempersalahkan itu, toh hal yang ada dipikiran mereka sebenarnya tidak terjadi, namun Hyungseok merasa bulu kuduknya merinding saat melewati kelas kecantikan.
•••
"Hoi, Hyungseok! Apa kau beneran melakukan 'ekhem' tadi pagi dengan Jay?" Mendengar itu, Hyungseok menghempas keras lengan Zin yang tiba-tiba mengalung dilehernya. Jay memposisikan tubuhnya seolah siap untuk melindungi 'teman'nya tersebut.
"Diamlah, tadi pagi hanya kesalahpahaman, astaga~" Hyungseok menghembuskan napasnya kesal dan segera duduk ditempatnya, yang sialnya satu bangku dengan Zin, laki-laki tersebut tidak akan berhenti untuk menggodanya sepertinya.
Namun, untung saja saat pelajaran akan dimulai, Mijin menyuruh Zin untuk berhenti menggoda Hyungseok dan fokus pada pelajaran yang akan dimulai. Zin pun menurutinya dan menatap papan yang ada didepan kelasnya. Hyungseok tersenyum lega.
Jay pun ikut tersenyum saat melihat bahu Hyungseok yang sedari tadi menegang, kini menjadi lebih rileks.
•••
Saat istirahat, Hyungseok segera merapikan buku-buku serta peralatan tulisnya kedalam tasnya dan berdiri menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya didepan pintu kelas.
Saat akan keluar dari kelas, Hyungseok melihat Jiho yang tengah duduk menatap kosong didepannya dan Hyungseok dengan segala kebaikannya, mengajak Jiho untuk istirahat bersama. Jiho tampak senang dan segera berdiri menghampiri Hyungseok dan yang lainnya.
"Hyungseok, lama sekali kau. Aku sudah lapar tahu~" Ucap Haneul sambil menggaetkan lengannya dengan lengan Hyungseok.
Hyungseok sedikit terkejut saat Haneul tiba-tiba bersuara disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Voice - Jaeseok (rewriting)
FanfictionHyungseok mendengar suaranya, berat, namun terdengar lembut dan seksi secara bersamaan. - karakter Lookism adalah milik Taejoon Park, saya hanya meminjamnya. © jaeyeocl