angin malam menerpa rambut hitam yang berjalan seorang diri
kakinya terus melangkah tak tentu arah
selama dia tau jalan dia tidak akan tersesat bukan?
jisung mengambil benda digital yang berada di saku celana
pukul satu dini hari
belum terlalu malam pikirnya
jisung terus melangkah hingga dia menuju ke toko yang masih terlihat lampu cerah masih mengelilingi
'24'0 clock'
jisung belum pernah kesana pikirnya
karena tempat itu agaknya terletak jauh dari rumah
jisung membawa kakinya menuju kesana
clingg clingg
bunyi bel menyapu keheningan di toko itu
"selamat malam"
jisung menganggukan kepalanya tanpa melihat ke arah kasir
jisung mulai menjelajahi toko itu
banyak sekali kue, atau jajanan ringan
makan dimalam hari sepertinya tidak begitu buruk
jisung mengambil keranjang dan memasukkan berberapa makanan
jisung mengedarkan pandangan mencari tempat untuk duduk
jisung tidak ingin berlama disini karena perut jisung sedikit meronta
membawa keranjang ke meja kasir
"ini saja?"
"satu gelas ice americano"
kasir itu mundur dan membuat satu gelas seperti yang jisung katakan
"total empat puluh ribu, cash atau debit?"
"cash"
jisung memberikan uangnya
"bukankah kamu yang berada di supermarket tadi siang?" ucap jisung yang baru menyadari bahwa dia adalah orang yang sama tadi siang
"oh kamu tau rupanya, mau berbincang sebentar disana?" tanya minho ke jisung
well jisung tidak keberatan, bahkan jika jisung pulang pagi, papanya tidak ada dirumah
"aku tidak keberatan, kutunggu disana"
jisung membawa belanjaan yang sudah dia beli tadi ke meja panjang yang disediakan oleh pihak toko
jisung mulai membuka sandwich, dan satu cake kecil ditemani americano
tak lama minho datang ke meja jisung
"namaku lee minho, kau bisa memanggil ku lino" ucap minho sambil mengulurkan tangannya ke hadapan jisung
"han jisung, biasa dipanggil jisung" jawab jisung membalas uluran tangan minho
"sepertinya kita seumuran" ucap jisung sambil memakan sandwich nya
"aku berumur delapan belas tahun dan sepertinya kau lebih muda" jawab minho sambil meminum lattenya
jisung terbelak kaget, " maaf, aku tidak tahu, jadi aku panggil kak minho?"
minho terkekeh, "kau boleh memangilku apa saja"
perbincangan terus dilanjutkan hingga tak terasa jam di benda digital jisung menunjukan angka jam tiga malam
tak terasa jisung dan minho menghabiskan hampir dua jamnya di toko ini
"sepertinya aku harus pulang, karena ini sudah malam dan kau sepertinya harus menjaga toko lagi" ucap jisung berdiri sambil membereskan sampah yang ada dimeja
"ya kau harus pulang, dan aku menjaga toko hingga pagi menyambut" jawab minho
"selamat malam kak minho" ucap jisung sambil melangkah menuju ke pintu keluar
minho melihatnya hingga jisung melangkah jauh
minho sendirian lagi sekarang
sebenarnya dia sangat tidak terganggu dengan kehadiran jisung tadi
dia tidak merasa kesepian dan mempunyai teman
bahkan minho rela tidak menutup toko nya itu
sebenarnya toko itu akan tutup dan dibuka kembali pada jam tiga
dan orang yang bekerja pada shift itu diperbolehkan tidur
karena dia akan menjaga hingga pagi mendatang
tapi minho tidak menutup toko itu
dan minho juga tidak tidur sama sekali
entah kenapa bersama jisung tadi ia tidak merasakan kantuk mendatang
sepertinya minho akan terus membuat ice americano agar ia tidak tertidur saat menjaga toko
lain dengan jisung, dia melangkah menuju kerumahnya
ternyata toko tadi berjarak empat puluh menit dari rumahnya
huh, jisung pikir toko itu dekat
jisung membuka gerbang dengan hati hati
meskipun tuan lee itu tidak akan bangun hanya karena suara gerbang dan pintu utama
rumah masih dalam keadaan gelap
berarti belum ada yang bangun
jisung menuju tangga dan menuju ke kamarnya
jisung pikir besok akan seru jika tidak masuk sekolah
jisung menuju ke kasurnya, dan mengistirahatkan tubuhnya
jisung tidak merasakan kantuknya sama sekali
saat bersama minho pun jisung tidak merasakan kantuknya
dia bahkan terasa nyaman saat bersama minho
jisung secara tidak sadar melamun terlalu lama
hingga tidak sadar bahwa matanya menutup
jisung akan menunggu hingga matahari memunculkan sinarnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.