11

290 51 4
                                    

Seungmin masih tercengang dengan apa yang baru saja di alaminya.
Tubuhnya seketika membeku,jantungnya berdegub sangat kencang,keringat dinginpun mulai bercucuran.

"Mong,lu baik-baik aja kan?" tanya Felix sambil menepuk punggung Seungmin.

"..."

"Mong lu nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Felix lagi sambil mengguncang-guncang badan Seungmin.

"Gue nggak mimpi kan Lix? Barusan ada kak Lino kan?" tanya Seungmin masih terkejut.

"Lah iya baru aja bukannya kak Lino pamit?" balas Felix.

"Beneran kak Lino kesini? Cubit gue lix kalau ini bukan mimpi."

Felix pun dengan senang hati mencubit tangan Seungmin.

"Aaww." keluh Seungmin.

"Itu tandanya lu nggak mimpi mong."

"Sakit banget sumpah." keluh Seungmin sambil mengusap-usap tangannya.

"Ya Lu bisa jadi bego banget,mana diem aja lagi di grepe-grepe." goda Felix.

"Apaan di grepe." jawab Seungmin

"Eh bukan dink,di cium kan ya?" goda Felix lagi

Wajah Seungmin seketika menjadi merona,entah karena malu atu marah.

"Eh ada kotak kado dari kak Lino?" tanya Felix lagi

"Eh." jawab Seungmin

"Buka donk mong,kan gue kepo."

"Jangan,besok mau gue balikin."

"Btw mong,liat ke pintu deh." tunjuk Felix

"Loh." ucap Seungmin lagi-lagi di buat terkejut.

Ingin rasanya Seungmin menghilang saja dari muka bumi,cobaan apa lagi ini.

Seungmin rasanya ingin menangis.
Bagaimana tidak,sedari entah kapan Hyunjin sudah berdiri di depan pintu rumah Seungmin.
Hyunjin hanya terdiam dan berusaha untuk tersenyum.

"Hai." sapanya canggung.

"Kak Hyunjin dari kapan?" tanya Seungmin pelan.

"Tentu saja sejak liat adegan lu sama kak Lino mesra-mesraan." itu suara Felix mencoba memperkeruh suasana karena menurutnya ini seru banget.

"Eh nggak gitu." jawab Hyunjin.

Seungmin hanya menunduk merasakan air matanya sebentar lagi akan jatuh.

Hyunjinpun melangkah masuk untuk menghampiri seungmin,mendekapnya erat,mengelus punggungnya tanpa mengatakan apapun.

Seungmin semakin sesegukan berada di dekapan Hyunjin.

"Serasa liat orang selingkuh ke gep njir." ucap Felix sambil berlalu.

Setelah di rasa tangisan yang lebih muda agak mereda,Hyunjin mengajak Seungmin untuk duduk. Mencoba menenangkan yang lebih muda dengan mengelus pungging tangannya.

"Jangan menangis." ucap Hyunjin sambil menghapus air mata Seungmin.

"..."

"Aku tidak marah,karena itu bukan keinginanmu." lanjutnya

"Kak." akhirnya Seungmin membuka suara.

"Apa aku jahat?" tanya Seungmin.

"Hei,kamu nggak salah. Aku nggak apa-apa,lagian kamu belum menjawab pertanyanku kemarin bukan?"

"Pertanyaan?" tanya Seungmin sambil mengernyit mencoba mengingat-ingat lagi.

"Sudahlah,ayok makan dulu." ajak yang lebih tua.

"Aku tidak lapar." tolak Seungmin.

Melihat itu Hyunjin segera berjongkok untuk menatap mata yang lebih muda.

"Hei,jangan menangis. Aku akan menghapus semuanya,pecayalah."

Seungmin masih bingung dengan apa yang Hyunjin ucapkan. Lagi-lagi dia hanya terdiam

Hyunjinpun mendekatkan wajahnya ke wajah Seungmin. Seungmin seketika memejamkan matanya karena malu dan takut.

Cup....

Satu kecupan di bibir Seungmin.
Lagi-lagi seungmin di buat terkejut dengan segala hal yang telah terjadi padanya hari ini.

"Buat hapus jejak Lino." bisik Hyunjin.

Seungminpun hanya melotot lucu.
























Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisanku.

Thank you 💕

Seungmong [Hyunmin/2Min]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt