4. Pernikahan

103 4 8
                                    

Satu bulan kemudian hari pernikahan di kediaman keluarga Pratama.

"Saya Terima........",
Doni mulai mengucapkan ijab Kabulnya.
Sampai akhirnya.....

SAH.....!!!
Semuanya secara bersamaan mengatakan kata SAH.

Suara gemuruh di ruang tamu membuyarkan lamunan Meri yg mengenakan kebaya putih di dalam kamarnya.

Meri duduk diam sambil memainkan jari-jari tangannya, Meri ragu untuk berdiri karena pikirannya masih melayang kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meri duduk diam sambil memainkan jari-jari tangannya, Meri ragu untuk berdiri karena pikirannya masih melayang kemana-mana.

"Semoga Mas Doni kelak bisa menerima dan juga mencintai aku. Aku berharap Mas Doni benar-benar jodohku dan aku akan menerima pernikahan ini dengan ikhlas belajar mencintai suamiku Mas Doni", batin Meri.

"Ceklek....."
Suara pintu kamar Meri terbuka.
Muncullah Upik dengan memakai dress selutut warna pink nude tersenyum ke arah sang Kakak.

"Kakak, sudah siap?", Tanyanya sambil melangkah ke arah Meri.
"Iya Dek", sambung Meri lalu berdiri dari duduknya.

Upik menggandeng tangan sang Kakak menuju ruang tamu, Meri mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak tidak karuan.

"Kakak gugup ya...? Tangannya kok dingin, santai saja kak...", Ucap Upik.

Meri menanggapinya hanya dengan senyuman kecil saja.
Meri gugup merasa canggung. Mereka berjalan pelan, melangkah dengan hati-hati.

Di ruang tamu beberapa orang menatap kagum pada Meri dan Upik yang sedang berjalan ke arah mereka.
Meri menundukkan kepalanya karena malu sedangkan Upik tersenyum ceria.

"Meri... sini duduk dekat suamimu!!", Mama tersenyum sambil menghampiri Meri mengajaknya duduk berdekatan dengan Doni.

"Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri, cium tangan suamimu nak Meri", ucap Mama sambil mengelus tangan Meri dengan senyuman hangatnya.

Tangan Doni menjulur di depan wajah Meri, Doni melotot memberi tanda pada Meri agar segera mencium tangannya.

Cup.....
Tak lupa juga Doni mencium kening Meri.

Pernikahan Meri dan Doni di adakan secara sederhana, tamu yang datang pun cuma keluarga besar dan beberapa kenalan mereka.

"Meri.....", Panggil Ami yang datang membawa kado dan menghampiri Meri.
Mereka berpelukan.
Ami mengucapkan selamat kepada Meri dan Doni.
Ami juga mendoakan yang terbaik untuk pernikahan sahabatnya itu.

Pernikahan mereka pun berjalan dengan lancar.
Semua orang berbahagia tapi tidak dengan ke dua pengantin baru itu yang sejak awal acara sampai akhir acara pun cuma diam entah memikirkan apa.

----------------

Terimakasih 🙏 sudah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang