1. Sesad

807 73 13
                                    

Usia Rena sekarang sudah 21 tahun. Dan statusnya adalah seorang mahasiswi di Neo Carat Teknologi jurusan tata busana, mengikuti jejak sang bunda yang seorang desainer.

Berbeda dengan cita-citanya saat masih kecil yang ingin menjadi seorang guru TK (baca SEO Family GS LOKAL) hanya karena ingin bisa bermain ayunan setiap hari.

Entah sejak kapan, tetapi Rena menyukai dunia fashion dan suka menggambar.

Dan, sejak usia 17 tahun, Aleen Mehran atau yang akrab dipanggil Alin, menyatakan perasaannya kepada Rena. Iya, ternyata rasa suka Alin kepada Rena sejak kecil bukan rasa suka biasa (baca Nakamoto Family GS LOKAL). Seiring berjalannya waktu, Alin semakin menyukai Rena dan memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada Rena. Bahkan, Alin dengan beraninya mengungkapkan perasaannya itu dihadapan ayah Rena, Yudha.

Gentleman? Jelas!
Namun, jika ditanya, apakah Alin takut saat melakukannya? Sudah pasti!
Siapa yang tidak takut menyatakan perasaan dihadapan ayah calon kekasihmu?
Terlebih lagi Yudha memang punya tampang seperti Yakuza.

Tapi, justru karena keberanian Alin itulah, Yudha merestui keduanya. Namun, tetap dengan wanti-wanti agar keduanya berpacaran dengan sehat.

Dan untuk Rena sendiri, dirinya memang menyukai Alin karena selalu perhatian padanya. Alin juga selalu melindungi Rena dari para fans cewek-cewek yang menyukai Alin. Pokoknya, Alin buat Rena tuh guardian angel deh.

Namun, Rena bisa merasakan semua perhatian Alin ternyata hanya sampai keduanya kelas 3 SMA, karena, begitu lulus SMA, Alin memutuskan untuk masuk ke pelatihan militer di luar pulau Jawa.

Rena dengan terpaksa melepaskan Alin dan menjalani hubungan jarak jauh. Sebenarnya, Rena tidak yakin, apakah dirinya bisa bertahan atau tidak dengan Alin. Tetapi, dia tidak punya pilihan lain, selain mendukung cita-cita Alin yang ingin menjadi seorang abdi negara.

Dan, selama tiga tahun ini, Rena mulai merasa bosan dengan kehidupan asmaranya dengan Alin. Rena butuh perhatian dari Alin. Rena rindu dengan Alin yang selalu memperhatikannya. Entah ini bisa disebut firasat atau bukan, tetapi Rena merasa Alin seperti mulai menjauh darinya secara perlahan.

Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Klik.

Rena berdecak sebal, lagi-lagi nomor telepon Alin tidak aktif. Rena menatap ponselnya dengan bibir yang mengerucut. "Lu dimana sih? Dibawa kuyang apa gimana? Dari kapan hari, nggak aktif mulu!"

"Kenapa? Ngilang lagi?" Tanya Nana yang sedang makan cemilan di sebelah kembarannya itu.

"Tau dah! Metong kali!" Rena merebahkan tubuhnya dengan mata yang menerawang langit-langit kamarnya.

"Ntar metong beneran, nangis lu!" Cibir Nana.

"Salah sendiri, tiba-tiba suka ngilang!"

"Ya udah sih, putus aja! Sama si Dino aja sono! Dia kan, demen sama elu!" Saran Nana.

"Bacot lu! Tau darimana coba?"

"Elu mah jadi cewek nggak peka! Gini akibatnya kalo terlalu bulol sama si Alin."

"Bulol! Bulol! Ngaca lu! Lu sendiri apa kabar? Bela-belain kuliah keperawatan biar ntar kalo kerja, bisa bareng anaknya pak Jamal, si Ivano itu! Padahal otak juga pas-pasan lu dan belum tentu juga lu bisa kerja bareng sama anaknya pak Jamal."

"Mulut lu kayak nggak pernah disekolahin anjir! Gini-gini gua nggak pernah remed ya kalo ujian!"

"Anjir! Anjir! Gue lebih tua dari elu!" Rena dengan entengnya mendorong kepala Nana, membuat si empunya melotot marah.

Taste Of Love: VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang