01

324 22 4
                                    

Note!!

Cerita ini sudah mendapatkan izin remake.
Hak cipta book ini sepenuhnya milik kak  Recalson_

Saya hanya mengubah Tokoh,beberapa kalimat dan istilah lainnya yang sekiranya akan diperlukan untuk meremake cerita ini
Jadi tidak ada unsur sengaja melakukan plagiarisme sama sekali.

Terimakasih

-Lownjunie-



Sebuah senyuman manis terpatri di sudut bibirnya,Hal itu sudah menjadi kebiasaan seorang pemuda dengan surai kecoklatan itu disaat pagi menjelang.Dengan senyuman ramah itu dia akan menyambut para petani maupun para warga lainnya yang biasa menjalani kegiatannya disaat pagi datang.

Dia terus mengayuh sepedanya sampai akhirnya dia berhenti sesaat saat melihat wanita cantik yang sudah berumur lebih dari empat puluhan itu.

"Selamat pagi Bibi Son."

Wanita separuh baya yang tengah menumbuk jagung di halaman depan rumah itu menoleh.Dia tersenyum hangat menanggapi sapaan dari pemuda yang setiap pagi menyapanya.

"Pagi Jaemin,Sudah ingin ke kantor kepala desa?"

Jaemin mengangguk."Bibi tahu darimana aku ingin kesana?"

Bibi Son terkekeh kecil." Heii... Aku tidak mungkin lupa bahwa seminggu yang lalu kau bercerita dengan suara keras bahwa kau akan menemui Kang Daniel anak dari kepala desa itu."

Wajah Jaemin mendadak memerah. Rasanya dia seperti tertangkap basah tengah mencuri sebuah berlian dengan harga mencapai ratusan juta.

"Tidak kok Bi,Aku kesana hanya ingin mengantar ini." Jaemin mengangkat tentengan yang sedari tadi ia bawa.

"Anak muda sekarang memang pandai mencari alasan.Tapi,Tidak jadi masalah sih."Sahut Bibi Son dengan senyuman lucu.

Mau tidak mau Jaemin jadi salah tingkah sendiri mendengar ucapan menyindir itu."Emm...Bi, Jaemin pergi sekarang yaa..Titip salam untuk Kak Taeyong."Ujarnya disertai senyuman tipis yang terpatri di wajahnya.

Bibi Son mengangguk."Hati-Hati saat melewati bukit Jaemin." Ujarnya memperingatkan yang langsung di-iyakan oleh Jaemin.

Dia kembali mengayuh sepedanya dengan rasa senang yang tak dapat di deskripsikan.Senang rasanya bisa bertemu sahabat kecil-nya lagi.Bahkan sejak tadi malam Jaemin tidak bisa tertidur karena memikirkan bagaimana wajah Daniel setelah hampir tujuh tahun mereka berdua tidak pernah bertemu.

Apa laki-laki itu akan semakin tampan?Atau bertambah keren?

Kepalanya bahkan sudah memikirkan hal-hal aneh tentang wajah Daniel yang akan terlihat seperti Artis terkenal.Ughh lupakan!
Jaemin merasa berlebihan.Hal itu rasanya tidak mungkin.

Dia menatap perbukitan yang semakin terlihat di indra penglihatannya."Oke,Hanya perlu berhati-hati.Tidak mungkin aku terperosok ke dalam jurang hanya karna menambah kecepatan pada sepeda butut ini." Ujarnya dengam wajah santai.

Kakinya mencoba mengayuh lebih kuat sebab tanjakan perbukitan ini terlalu tinggi.Jadi Jaemin merasa beban tubuhnya terlalu berat dan memutuskan untuk turun dari sepeda.Siluet matanya memperhatikan setiap hamparan pohon yang menjulang tinggi dengan rasa senang yang membuncah.

Tidak menghabiskan waktu lama.

Jaemin kini sudah sampai di depan rumah kepala desa atau lebih tepatnya rumah Daniel."Permisi." Ujarnya sembari mengetuk permukaan pintu.

BACK FOR YOU | Nomin [Remake]Where stories live. Discover now