Seven million |2| hoodie

631 98 1
                                    

"meow!"

Suara nyaring itu membuat Minho tersentak cukup keras dan sadar bahwa ia sudah tertidur lama di depan mini market. Bahkan waktu jadi lebih gelap dari sebelumnya, ia buru-buru mengecek jam tangan dan menghela nafas dengan gusar.

"Aku sudah tertidur 4 jam di sini, astaga untung tidak ada yang nakal dan menculik ku." ucapnya pelan ketika melihat jam sudah di angka 5 sore.

Ia hendak meregangkan tubuhnya, tapi terhenti ketika merasakan sesuatu benda dari kedua bahu miliknya. Tangannya kembali turun, dan meraba ke bahu terdiam sejenak.

"Mengapa aku memiliki dua hoodie?" tanyanya entah pada siapa.

Hoodie miliknya masih ada di atas meja, dan punya siapa yang ada di atas bahunya? Dengan rasa penasaran dan cemas, ia menarik hoodie tersebut untuk melihat siapa pemiliknya.

Mana tau ada indentitas atau setidaknya nama pemiliknya di sana, agar ia bisa mengembalikannya. "Meng, ini punya siapa?" tanyanya pada kucing yang hanya diam sambil memiringkan kepala.

"Kau ngga lihat ada orang yang kasih ini?"

"Meow," Hanya helaan nafas terdengar di sana, harapan satu-satunya adalah bertanya pada kasir mini market.

"Diam dulu di sini ya, aku mau nanya dulu jangan kemana-mana," ujar Minho buru-buru dan berlari ke dalam mini market lagi.

"Mbak, maaf. Mau nanya, ada lihat ngga orang yang kasih hoodie ini? Tadi aku ketiduran di sana dan hoodie ini sepertinya ketinggalan,"

"Maaf mas, saya ngga lihat soalnya tadi lagi susun barang yang baru masuk. Dan juga CCTV di luar sedang masa perbaikan, kalau masnya ragu bosa tinggal aja hoodie nya mana tau orangnya ngambil nanti, bisa saya berikan." jawab kasir itu.

Minho tampak menimang sebentar, masalahnya hoodie ini diberikan ke padanya saat tidur, itu artinya ia yang harus mengembalikan kepada orang tersebut secara langsung dan mengucapkan terima kasih.

"Ngga perlu mbak, saya aja yang ngembaliin. Soalnya mau bilang makasih juga ke orangnya, maaf ya mbak gangguin waktunya. Permisi," pamit Minho.

*****

"meng, karena sekarang kamu tinggal di sini. Jangan nakal ya, aku ngga tega buat ninggalin kau di sana soalnya masih kecil banget," ujar Minho.

Mereka sudah berada di dalam kos, dan pria itu juga sudah mandi begitu juga kucing yang sekarang menjadi peliharaannya. Minho masih penasaran dengan hoodie yang ia sekarang ada ditangannya.

Masalahnya hoodie tersebut cukup mahal, tadi Minho mengecek harganya melalui web site dan sedikit membuatnya terjungkal. Rasa penasaran kembali muncul membuat Minho, mendekat ke arah hoodie itu dan menghirup wanginya.

"Vanilla? Pear? Musk? Ouh, wangi parfum apa ini, mengapa aneh sekali" ujar Minho sambil mengusap hidungnya.

"Parfum mahal," finalnya dan mulai merebahkan tubuh lelah itu di atas kasur.

"Aku harus memberikan nama apa padamu ya? Masa aku terus panggil kamu meng sih, kaya ngga ada nama bagus aja." ucap Minho.

"Meng, cara balikan itu hoodie gimana ya? Takut dipikir pencuri, aku kan ngga sekaya itu bisa beli barang bermerk gini."

Curhatan demi curhat, Minho sampaikan pada teman barunya selain Juyeon. Si kecil ya g berbulu tebal dengan warna abu-abu yang elegan.

Minho memperhatikan bagaimana kucing itu juga ikut naik ke atas kasurnya, mencari tempat ternyaman untuknya agar bisa ikut tidur dengan majikan baru.

Seven million || BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang