OO7 : Di antara

3.1K 525 19
                                    

Jay meraih lengan Jisung yang berusaha menghindar darinya.

"Woe ah ayolah bantuin gue!"

Jisung mendengus kesal.

"Jay! please lah. Lo usaha sendiri kek buat dapatin Ayden.."

"Gue bakal usaha sendiri kok. Tapi setidaknya lo jadi team gue! jangan team Sunghoon!"

Jisung memutar bola matanya malas.

"Ya ya ya?"

"Gue ga akan pernah bantuin lo atau Sunghoon!"

"Kenapa?"

"Ya karena itu bukan urusan gue anjir!"

"Weii.. wei..."

Jay dan Jisung menoleh bersamaan. Melihat Chenle yang berjalan bersama geng nya.

"Ada dua pecundang yang sedang berunding..."

"Ah elah si idiot datang," Jay melirik sinis Chenle.

"Santai dong Adik sepupu si paling cerdas," Chenle terkekeh. "Anyway gue cuma bilang sama lo Jay. Kasian banget ya lo, berjuang mati - matian buat dapatin si yatim tapi ketikung sama sepupu lo sendiri,"

"Mulut lo anjing banget! Jangan panggil Ayden kaya gitu!" Rahang Jay mengeras.

"Loh fakta kan?" Suara tawa Chenle menggema ke seluruu lorong sekolah. Matanya melirik ke arah Jisung. "Kemarin gua liat, si anak haram ini jalan bareng sama si yatim. Mesra banget, hmmm lo pernah emang Jay?"

Mata Jay mengerjap pelan lalu menatap Jisung.

"Ck, Gue sama Ayden cuma cari buku. Toh itu hal wajar banget, gue sama Ayden keluar bareng. Jay, jangan mikir aneh - aneh, lo tau kan gue emang deket sama Ayden sebatas sepupu doang?"

"Alibinya," Chenle menyela. "Okay be carefull aja ya Jay. Si anak haram ini emang manipulatif.."

Chenle tertawa ringan lalu berjalan melewati Jay dan Jisung. Para geng nya mengikuti.

"Jay.." Jisung merangkul bahu Jay. "Lo ga mikir aneh - aneh kan?"

Jay menyingkirkan tangan Jisung lalu terkekeh. "Gua ga mikir aneh - aneh kok. Tapi sekarang gue paham kenapa lo selalu nolak bantuin gue buat dapatin Ayden,"

"Jay... Please lah..."

"Gapapa kok kalau lo emang suka sama Ayden.."

"Gila lo! gue ga ada rasa sama Ayden. Demi Tuhan!"

"Jujur aja.." Jay menatap Jisung.

"Kaga beneran!" Tegas Jisung.

"Oke, mulai sekarang gue ga akan minta bantuan lo lagi.."

Jay berlalu begitu saja melewati Jisung.

Sialan, Jisung sangat tidak suka dengan situasi ini. Ia tahu, Jay pasti sakit hati karena termakan hasutan Chenle tadi. Ia tidak ingin mempunyai masalah dengan saudaranya yang lain. Memang Chenle brengsek sekali.

[  🎸🎲🦋 ]


Ayden menatap arlojinya yang melingkar pada pergelangan tangannya. Menunjukan jam 7 malam. Senyumnya mengembang, Ia menuruni anak tangga lalu berjalan menuju pintu depan.

"Ma, aku pergi sama Kak Jisung dulu ya?"

Ayden sedang menelepon Renjun.

"Hati - hati ya sayang, sebelum Mama sampai rumah kamu harus udah sampai rumah ya?"

Teman Lima Musuh 🌤️Where stories live. Discover now