Chapter 16

651 50 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





















"Bunda, Boy mau kue lagi"

Dengan kaki kecilnya yang rapuh, Boboiboy berlari kecil menuju Bundanya yang sedang melipat cukup banyak pakaian.
Melihat putra kecilnya yang sedang menuju ke arahnya, ia pun langsung merentangkan tangannya lalu menangkap putranya yang hampir saja terjatuh.


"Pelan-pelan sayang, Boy gak boleh makan kue banyak-banyak, kan tadi katanya mau ikut Ayah kekantor"
Ucap Bundanya sambil tersenyum manis dan mengelus rambut putih dari putranya itu.
"Yahhh, Boy mau kue"
Boboiboy menggembungkan pipinya dengan imut sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Nanti sakit perut loh"

Karena tidak diberikan apa yang dia inginkan, Boboiboy naik ke atas pangkuan Bundanya dan tidak membiarkan Bundanya melanjutkan pekerjaannya.
"Hufft... Makan kuenya kalau udah sampai di kantor Ayah ya"

"Iya, iya"
Ucap Boboiboy masih dengan pipi gembungnya.
Lalu mereka berdua melihat Amato a.k.a Ayah Boboiboy berjalan kearah mereka sambil membenarkan dasinya.

"Ayahh..."
Boboiboy langsung melompat dan memeluk kaki Ayahnya.
"Ada apa Boy, nanti kamu jatuh kalau lompat-lompat terus"



"Mau ikut kantor"

"Hihihi... Boboiboy ingin ikut Ayahnya ke kantor"
Bunda Boboiboy tertawa kecil melihat tingkah putra semata wayangnya.
Amato mengangkat tubuh mungil nan rapuh Boboiboy ke udara, lalu mencium pipi kemerahan putranya.
"Boleh, tapi jangan nakal"

"Iya"
























~~oOo~~


"Ayah, nanti Boy mau makan kue"
Boboiboy dan Amato sedang berada di dalam mobil, Bundanya sengaja tidak ikut karena masih banyak pekerjaan rumah lain yang harus diselesaikan.
"Iya, nanti Ayah suruh paman meca buatin kue yang enak"

"Yeayy..."


Ketika Amato hendak mengerem, tiba-tiba dia merasakan bahwa remnya sudah tidak berfungsi lagi.
"Gawat, remnya...."


Jalanan yang ada di depannya merupakan turunan dan memiliki persimpangan.
Karena tidak tahu harus apa, akhirnya Amato terpaksa banting stir ke arah kiri yang merupakan trotoar yang sepi sebelum mobilnya ke persimpangan yang ramai dengan mobil dan motor yang sedang berlalu lintas.








































17.46






Prankkk....

Sisi Yang Lain [SELESAI]Where stories live. Discover now