Tonight

259 30 2
                                    

Local Story!
Happy Reading!

20.05

Saat ini Kara sedang menunggu Cakra yang akan menjemputnya untuk berjalan-jalan malam sambil kulineran katanya.

Kara menunggu Cakra di teras rumah. Tiba-tiba bundanya datang dan duduk di sebelah Kara.

"Mau kemana dek?" Tanya bunda keheranan melihat putranya berpakaian ingin bepergian.

Kara menoleh, "Cakra ngajak jalan-jalan malem sambil kulineran bun. Lumayanlah dari pada di rumah bengong, mumpung besok weekend kan." Jawab Kara.

"Boleh kan bun?" Lanjut Kara meminta izin.

Bunda tersenyum dan mengangguk mengizinkan, "Tapi ati-ati loh dek, bilangin sama Cakra suruh pelan-pelan aja bawa motornya." Peringat bunda.

"Iya bunda sayang." Bunda hanya terkekeh menanggapi tingkah putranya.

"Bunda mau tanya, kamu... pacaran sama Cakra?" Bunda bertanya karena Cakra dan Kara seperti memiliki hubungan khusus. Semua orang juga akan berpikir begitu saat melihat kedekatan Cakra dan Kara yang seperti sepasang kekasih.

Apalagi Cakra yang selalu menatap Kara dengan tatapan cinta. Semua orang menyadarinya.

Mungkin Kara yang kelewat tidak peka sampai-sampai tidak menyadari hal itu.

"Apasih bunda, ngaco." Jawab Kara sambil tertawa merasa lucu menanggapi pertanyaan bundanya.

"Bunda engga ngaco dek, bunda juga pernah muda tau. Bunda ngerti tatapan Cakra ke kamu itu gimana. Dan kalo kata bunda sih, Cakra suka sama kamu." Ucapan bunda membuat Kara terdiam, Emang iya? Kata Kara dalam hati.

"Hustt, bunda mending masuk rumah terus nonton sinetron aja. Daripada di luar ga baik buat orang tua." Ujar Kara bercanda.

"Heh, ngatain bunda tua ya kamu dek?" Ucap bunda galak kepada Kara.

"Hehe, peace." Kara mengangkat kedua jarinya membentuk peace.

Tak lama setelah itu, Cakra datang dengan motornya lalu turun untuk berpamitan pada bunda Kara.

"Bunda, Kara nya Cakra ajak keluar sebentar ya. Ngga jauh jauh kok dari rumah." Izin Cakra kepada bunda.

"Iya, hati-hati bawa motornya. Jangan ngebut, di pake helmnya, pulangnya jangan kemaleman." Peringat bunda kepada kedua remaja tersebut.

"Siap laksanakan bunda." Cakra menanggapi perkataan bunda dengan gerakan tangan hormat.

Bunda terkekeh, "Udah sana berangkat." Suruh bunda kepada Cakra dan Kara.

Cakra dan Kara menyalimi tangan bunda untuk berpamit, "Pamit ya bunda." Ujar Cakra.

"Iya."

Kini keduanya sedang dalam perjalanan, "Mau nyoba makan di mana dulu Ra?" Tanya Cakra pada Kara.

"Emm, ke alun-alun yok. Di sana pasti banyak orang dagang jajanan." Jawab Kara memberi saran.

Cakra mengangguk dan melajukan motornya ke alun-alun.

Setelah sampai alun-alun, keduanya melihat banyak orang yang berdagang jajanan.

Di alun-alun memang ramai jika sudah malam seperti ini. Bahkan jauh lebih indah jika dibandingkan dengan siang hari.

Dan kini kedua remaja tengah bingung ingin memulai dari mana acara kulineran tersebut.

"Dari mana dulu Ra?" Tanya Cakra meminta pendapat Kara.

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang