11. Ultah Mark

761 70 3
                                    

|

|

|

|

Happy Reading!!












Jeno membuka pintu Rooftop, ternyata ada Mark di sana yang sedang memukul mukul tembok dengan mata yang memerah. Jeno segera menghentikan nya.

"Hentikan hyung!! Hyung kenapa melakukan ini??" tanya Jeno.

"LO GAK TAHU APA APA!!" bentak Mark.

Air matanya jatuh perlahan, ia tidak sanggup, Mark jatuh terduduk sambil menangis. Jeno tidak tega dan langsung memeluk Mark, Sungchan menutup pintu Rooftop dan ikut memeluk Mark.

"Hiks..... hiks....." Baru kali ini Mark terlihat lemah di depan orang lain, menangis di depan seseorang yang bahkan belum genap sebulan di kenalnya.

"Menangislah hyung!! keluarkan semuanya! Sungchan sama Jeno hyung ada buat Mark hyung dan selalu di sisi hyung" bisik Sungchan.

Mark semakin menangis, baru kali ini ada seseorang yang paham dengan dirinya, memeluk nya. Mark memang terdidik mandiri dan kuat, tapi ia tetaplah seorang anak yang butuh sandaran dan tempat mengeluh. Tempat ia bercerita tentang harinya, bercerita tentang masalah nya, tempat ia memiliki solusi, yang seharusnya di perankan oleh orang tua terutama seorang ibu. Lalu bagaimana dengan Mark yang sudah di tinggal pergi oleh ibunya sejak kecil? Apalagi Daddy nya yang super sibuk?.

"Hiks kenapa Jeno-ya hiks Sungchanie hiks, kenapa orang orang gila harta hiks aku membencinya hiks"

Jeno ingin sekali menyanggah, tapi ia juga tidak bisa gegabah, bisa bisa Mark malah membenci nya.

"Hyung......" lirih Jeno.

"Dia meninggalkan ku di saat aku bahkan belum bisa berjalan dengan benar hiks, hanya demi uang? Hiks ibu macam apa itu? Hiks Kenapa harus aku Jeno-ya? Kenapa harus hyung Sungchanie? Kenapaaaa? Hiks"

Sungchan sama seperti Jeno, ingin sekali mengungkapkan kebenarannya, tapi ia juga tak bisa gegabah, ia juga tak memiliki bukti.

"Hyung walau bagaimana pun dia tetap ibu mu, orang yang melahirkan mu dengan bertaruh nyawa, mungkin dia melakukan itu karena sebuah alasan rahasia" ucap Jeno.

"Tapi dia keterlaluan Jeno hiks Daddy ku bahkan belum sadar setelah kecelakaan"

Jeno diam, ingin berkata apa lagi? jika ia teruskan pasti tanpa sadar ia akan menguak sesuatu yang baru.

"Hyungie dengarkan Sungchan!" kata Sungchan.

Mark menatap wajah Sungchan.

"Tidak ada yang tahu kejadian seperti apa yang pasti di waktu itu, tapi jika kita belum mengetahui kebenarannya, maka jangan seperti itu hyung. Aku memang tidak tahu seperti apa jelasnya, tapi melihat air matamu dan betapa rapuh nya dirimu, aku paham hyung sangat paham, aku ah kami juga sama dengan mu hyung. Bisa saja, sesuatu yang kini kau anggap benar bisa saja ternyata salah karena keegoisan seseorang" ucap Sungchan.

"Maksudmu sama dengan ku.... apa?" tanya Mark, ucapan Sungchan tadi sedikit membuat nya berpikir.

Sungchan tersenyum. "Jika hyung tumbuh tanpa seorang ibu, maka aku dan Jeno hyung tumbuh tanpa seorang Ayah, dan hidup kami bertiga sangat menyedihkan, tidak ada kebahagiaan dan kenangan indah yang berarti—"

"Sungchan!" tegur Jeno, tapi Sungchan tersenyum ke arah sang kakak kembar.

"Mommy, dia berkorban sangat besar demi orang yang dia cintai, dia rela di jadikan budak oleh pria kejam demi pria yang ia cintai, ia rela menjadi budak seks demi kedua anak nya ini makan—"

Suara Sungchan bergetar, Mark terkejut, tapi Sungchan akan meneruskan ucapan nya.

"Mommy rela melakukan segalanya demi kebahagiaan anak anaknya dan orang yang ia cintai, setiap hari kami akan di siksa oleh kesalahan kesalahan kecil, pria iblis itu sangatlah kejam dan aku sangat membencinya. Dia jahat, dia kejam, dia memanfaatkan kesedihan orang lain untuk kebahagiaan nya. Kami berdua bahkan hampir di jual di pelelangan jika Mommy tidak memohon mohon pada iblis itu. Bahkan Mommy tidak pernah melihat dunia luar sejak pria iblis itu membawa nya."

Mark bisa merasakan betapa pedih nya hidup Jeno dan Sungchan, Sungchan menghapus air matanya.

"Mommy tidak pernah mengeluh kepada kami, dia mendidik kami, berusaha menjadi ibu dan ayah untuk kami. Dia pria yang hebat, dia adalah malaikat tak bersayap bagi anak anaknya. Kami tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, dia tidak ada bersama kami, tapi kami tidak membencinya, karena kami belum tahu pasti seperti apa kejadian di masa lalu. Semua bisa saja hanyalah sebuah kebohongan hyung, jadi ku mohon, cari tahulah semuanya dulu" ucap Sungchan.

Mark terdiam, kenapa cerita Sungchan seperti janggal dan aneh?.

"Aku mengerti" lirih Mark.

"Hyung juga tidak boleh seperti tadi pagi!" kata Jeno.

Mark mengangguk. "Oh ya, nanti malam pesta ulang tahun ku yang ke 18, ku harap kalian hadir, jika bisa bawa Mommy kalian!" kata Mark.

Jeno dan Sungchan berpandangan. "Akan kami usahakan" kata Jeno.

Mark tersenyum. "Acaranya di rumah ku, alamatnya Rumah nomor 07, jln xxxx, perumahan xxx"

"Semoga kami bisa datang hyung" ucap keduanya.

"Apa nanti waktu nya? rumah Mark hyung adalah rumah Daddy Jaehyun juga kan? semoga semuanya berjalan lancar" batin Jeno.








































Tbc.

All Of Them For You [END]Where stories live. Discover now