'Kau karya Tuhan paling sempurna
Tuhan tak memberimu itu sebagai dosa
Jung Jaehyun, kau permata semesta.'
-
Bukan cerita romansa sepasang kekasih yang dimabuk cinta, bukan juga drama penuh konflik tak berujung jua.
Ini hanya tentang Seo Johnny dan J...
Hi, untuk kenyamanan dalam membaca aku akan mempersingkat alur. Setidaknya targetku ingin cerita ini selesai maksimal sampai di angka 30 part. Jikapun lebih mungkin karena ada beberapa part tambahan.
Dan aku ingin mengucapkan banyak sekali terimakasih untuk kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca, jujur melihat notif ada komentar dari kalian membuatku merasa aku sudah melakukan yang terbaik.
Terimakasih♡.
Tapi tolong untuk selalu beri aku kritik dan saran jika ada sesuatu yang kurang atau terasa tidak layak untuk di ketik, maka aku akan segera memperbaikinya.
Sekali lagi terimakasih untuk kalian semua, ily♡ and happy reading.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rindu serta pilu, lalu apa yang kau tau?
. . .
Kelopak mata itu mengerjap, perlahan terbuka saat merasa terusik akan sesuatu yang mengusap kepalanya. Ia bergerak dan mencoba untuk duduk dalam posisi normal saat merasa tubuhnya pegal dan lehernya sedikit sakit.
Mungkin karena tidur dalam posisi tak nyaman semalam?
"Kau sudah bangun." Suara berat yang begitu jernih mengalir memasuki indra pendengarannya, matanya membelalak saat ia menolehkan kepala dan pria yang tadi malam ada bersamanya kini sudah sadarkan diri.
"Selamat pagi anak manis." Ucap pria itu menampilkan senyum tampan. Jaehyun sempat terdiam bebeberapa saat menatap terkejut atas apa yang ia lihat dihadapannya.
Jaehyun mengedipkan mata beberapa kali sebelum berdiri dan membungkukan tubuhnya. "Ah, selamat pagi Tuan." Ujarnya gugup menundukkan wajah terkejutnya.
"Tidak perlu sampai seperti itu, santai saja oke." Pria tampan itu terkekeh melihat apa yang Jaehyun lakukan, Jaehyun langsung berdiri tegap mencoba bersikap normal mengikuti apa yang pria itu ucapkan.
Saat menyadari bahwa dirinya berada di salah satu kamar rumah sakit tiba-tiba ingatan Jaehyun membawanya pada kejadian tadi malam "Ah Tuan, apa anda baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Jaehyun akan panggilkan dokte-
Pria yang tengah duduk bersandar itu memotong rentetan perkataan Jaehyun, ia menahan tangan Jaehyun saat anak itu hendak menekan tombol disamping ranjang. "Tidak apa-apa, jadi namamu Jaehyun benar?" Tanya pria itu yang dibalas anggukan oleh Jaehyun.
"Jaehyun, aku ingin ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah menolongku semalam. Dan maaf jika aku banyak sekali merepotkanmu, semalam memang kesalahanku. aku benar-benar ceroboh memaksakan diriku menyetir mobil dalam keadaan mengantuk. Pekerjaan yang menumpuk membuatku benar-benar harus pulang begitu larut. Maafkan aku dan terimakasih banyak atas pertolonganmu ya." Ucap pria itu membuat Jaehyun terdiam sesaat sebelum anak itu menggelengkan kepalanya.
