Sepasang Bucin Kesayangan (1)

693 52 14
                                    

𝐀𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 / ダイヤの𝐀 by  ᴛᴇʀᴀᴊɪᴍᴀ ʏᴜᴜᴊɪ

𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝙱𝚞𝚌𝚒𝚗 𝙺𝚎𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 (1)


𝙲𝚘𝚙𝚢𝚛𝚒𝚐𝚑𝚝, 03 𝙵𝚎𝚋𝚛𝚞𝚊𝚛𝚒 2022—

.
.
.

𝚂𝚄𝙳𝙰𝙷 bukan pemandangan baru bagi anggota tim Seidou ketika melihat catcher dan pitcher saling dekat satu sama lain. Menempel layaknya lem. Tak terpisahkan seperti surat dan prangko. Di mana ada Miyuki Kazuya di sana selalu ada Sawamura Eijun dan begitupula sebaliknya. Jika yang satu tidak ada maka yang lainnya akan sibuk mencari seolah-olah telah kehilangan sumber napasnya.

Bak sepasang sayap, keduanya sama-sama saling membutuhkan. Saling bergantung satu sama lain.

Namun, sepertinya pemandangan itu terlihat berbeda hari ini. Bukan. Bukan karena salah satunya tidak ada sehingga menyibukkan yang satu dalam raut kegelisahan. Hanya saja, rasanya asing sekali saat melihat dua sejoli yang biasanya selalu bersama itu kini terlihat berjauhan. Saling mendiamkan satu sama lain.

Bersikap seakan-akan mereka tidak pernah saling mengenal dan hal itu sangatlah tabu bagi mereka yang menganggap kalau Miyuki Kazuya dan Sawamura Eijun adalah sepasang belahan jiwa yang telah ditakdirkan untuk bersama.

“Rasanya aneh melihat mereka berjauhan seperti itu,“ celetukan Hideaki mewakili perasaan semua anggota tim yang secara serentak mengangguk setuju.

“Benar,“ Shinji menyahut. “Bukannya aku peduli atau apa, hanya saja diamnya mereka sangatlah menganggu.“

“Eijun-kun terlihat sedang memikirkan sesuatu,“ Haruichi ikut mengutarakan keresahannya.

“Latihannya tidak kelihatan fokus,“ ucap Satoru ikut-ikutan. Sebagai seorang rival sudah wajar baginya untuk memperhatikan Eijun yang mana, hal itu menjadi tolak ukur untuk dirinya melatih diri lebih keras lagi.

“Sangat tidak menyenangkan melihat dia menjadi pendiam,“ kata pitcher dengan wajah datar itu.

Keempatnya diam. Mulai menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi sehingga membuat Kapten baru serta kawan sejawat itu tiba-tiba menjaga jarak. Padahal, mereka masih ingat betul kalau semalam keduanya masihlah baik-baik saja. Bahkan seperti biasanya bercanda di mana Kazuya akan menggoda Eijun habis-habisan dan dibalas teriakan penuh kekesalan oleh si pitcher kidal.

“Eijun?“

E-eh?

Tak hanya Haruichi, Satoru, Shinji dan Hideaki yang melongo tapi, juga para senpai terutama Kuramochi Youichi pun ikut menunjukkan ekspresi serupa kala mendengar Kazuya—untuk yang pertama kalinya—memanggil Eijun dengan namanya yang mana, biasanya si Kapten berkacamata minus itu memanggil si pitcher dengan panggilan Sawamura atau Bakamura.

H-ha’i?“ Eijun yang tiba-tiba dipanggil terlihat salah tingkah. Badannya nampak menyusut dengan mata memandang Kazuya penuh terkejut. Meski begitu, semburat merah muda yang muncul di pipinya tak bisa disembunyikan sehingga membuat siapa saja dapat dengan jelas melihatnya.

“A-apa?“

“Tidak.“

“Eh?“ Eijun mengerjap, keningnya berkerut. Menatap Kazuya yang terkekeh pelan.

𝙼𝚒𝚢𝚞𝚂𝚊𝚠𝚊 𝙳𝚛𝚊𝚋𝚋𝚕𝚎 (𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐍𝐨 𝐀𝐜𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang