It's not good to be the best (BLUE LOCK)

19 0 0
                                    


It's not good to be the best | BLUE LOCK fanfiction

Disclaimer : Yūsuke Nomura / BLUE LOCK

Pairing : Kunigami Rensuke x Chigiri Hyoma

Genre : Shounen-ai, sport, friendship


          Ruangan tertutup yang hanya terdiri dari kasur dan televisi saja, ditempati oleh striker yang berjumlah sebelas orang. Mereka sedang membentuk lingkaran untuk membahas tentang strategi penyerangan atau defense demi kemenangan.

"Kita akan melakukan yang terbaik. Tapi ingat, jangan sampai lengah!". Kata lelaki berambut hitam, Isagi Yoichi.

"Tanpa kau bilang aku juga tau jelas itu." Saut pemain lain.

Sedangkan lelaki berambut merah tengah duduk bersandar dipojokan ruangan, Hyoma Chigiri. Ia menekuk kedua lututnya dan memasukkan kepalanya disela-sela. Kedua mata lentiknya tertutup, enggan untuk bergabung.

"Hoi, Chigiri. Kau tak apa?" Isagi mendekati Chigiri yang tampak lesu.

Chigiri hanya menggelengkan kepala saja. Tak ingin Isagi mempedulikan dia. Diseberang sana, lelaki berambut orange jabrik pun ikut menatap Chigiri yang tidak seperti biasa. Namanya adalah Kunigami Rensuke.

Isagi, "Semangatlah, Chigiri. Dua puluh menit lagi kita akan bertanding." Kata Usagi sambil senyum tipis. Chigiri hanya mengangguk saja tanpa merubah posisinya.

Selang waktu sudah selesai, mereka berganti pakaian untuk melakukan pertandingan dengan tim V. Chigiri mengganti bajunya dengan pelan.

Deg deg deg

Detak jantungnya berdenyut semakin kencang. Kepalanya seakan berputar mengelilingi lapangan berkali-kali lipat. Tanpa sadar ia berjalan mundur dan menabrak Kunigami yang bersedia menahannya.

"Hei, perhatikan jalanmu!" Kata Chigiri menahan pundah Chigiri. Dirinya merasakan ada sedikit hawa hangat yang merambat ditangannya.

"Ma..maaf." Balas Chigiri segera berdiri tegak. Ia berjalan semampunya agar terlihat normal. Kunigami hanya memandang punggung Chigiri dan berjalan dibelakangnya untuk berjaga-jaga. Dia merasa tingkah laku Chigiri terasa aneh.

Lapangan penuh dengan rumput hijau yang rapih menjadi tempat untuk mereka melakukan pertandingan. Sorot lampu dari ujung ke ujung menyinari setiap titik kegelapan. Saksi untuk pertandingan antara Team Z dan Team V. Kali ini mereka harus menang. Mencetak goal sebanyak mungkin agar mereka naik ranking.

Para pemain sudah berada di posisi masing-masing. Chigiri menjadi pemain bek bersama Kunigami. Peluit berbunyi menandakan pertandingan sudah dimulai.

Panas. Itu yang dirasakan oleh Chigiri. Pandangannya fokus ke depan namun memudar dan buram. Deru nafasnya tak karuan. Namun, dirinya tak peduli. Ia pun berlari kencang menuju pertahanan tim V.

"Chigiri!" Isagi mengoper bolanya kearah Chigiri yang berlari kencang. Dengan sempurna, Chigiri mampu untuk menerima operan itu.

Bola bergilir diantara kaki pemuda berambut merah itu. Namun, berhenti karena Nagi Seishiro, sang striker menghadangnya.

Lirikan matanya bergerak keseluruh lapangan. Tidak ada yang dapat menerima operan darinya. Mau tidak mau, Chigiri harus melewatinya karena keadaan mendesak.

"AKHH..!" Pekik Chigiri karena kepalanya terasa berdenyut. Nagi yang melihat itu terdiam tak berkutik. Sejujurnya merasa ada yang tidak beres dengan pemain didepannya.

Bachira, "Kenapa dengan dia?" Batinnya menatap instensif.

Nagi, "Kau kenapa? Wajahmu pucat sekali", ucapnya hendak menyentuh kening Chigiri. Segera ia tepis.

"Aku tidak apa-apa. Mari kita lanjutkan duel ini."

Chigiri tidak mau menyerah. Bukan saatnya untuk mengkhawatirkan ini. Tanpa dia sadari, Kunigami yang sejak tadi memperhatikan nya pun sudah menduga kalau Chigiri terkena demam.

Chigiri dan Nagi duel ditengah lapangan untuk mempertaruhkan bola lalu mencetak goal. Namun, dia berhenti karena pandangannya sudah buram. Ia mendongakkan kepala keatas serta tangannya hendak meraih Nagi agar dirinya tidak tumbang.

Nagi terlambat untuk sadar. Chigiri Hyoma jatuh pingsan di lapangan tetapi Kunigami berhasil menopang kepalanya dari benturan kerasnya lapangan.

"Chigiri! Chigiri, bangun! Chigiri!!" Kunigami dengan panik menggoyangkan bahunya. Tidak ada respon.

Bukan hanya Kunigami, seluruh lapangan dibuat panik. Karena Chigiri yang dikenal fisik dan mental baja kini tumbang tanpa alasan.

"Minggir!" Muncul seorang berambut ungu, Reo Mikage. Untuk mengecek Chigiri yang tak sadarkan diri tadi. Bertapa terkejutnya dia melihat Chigiri yang pucat seperti mayat. "Pertandingan ini harus segera dihentikan. Secepatnya membawa si putri ini ke Rumah Sakit." Ucap Reo disetujui oleh semua pemain.

"Tidak bisa berhenti begitu saja, kimi tachi." Suara spiker berbunyi. "Tidak boleh ada yang meninggalkan lapangan sampai pertandingan selesai." Pernyataan itu membuat team Z geram.

"Apa maksudmu, Ego-san? Chigiri harus segera dibawa ke Rumah Sakit agar tidak semakin parah," Kata Isagi tak terima.

"Bisa berbaha kalau dibiarkan terus." Lanjut dari Gagamaru.

Ego membenarkan kacamatanya yang tak bergeser, "Aku tidak peduli selain pertandingan sepakbola kalian. Kalau melanggar, kalian akan didiskualifikasi dari Blue Lock."

Setelah mendengar perintah mutlak dari sang biang, Team Z tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka tak tega melihat Chigiri melemah tanpa perawatan medis.

"BACOT LU!" Teriak Kunigami sambil menunjuk layar yang terdapat wajah Ego. "Aku tau pertandingan ini penting. Tapi lebih penting adalah pemain. Kalau memang keluar dari lapangan ini akan didiskualifikasi, itu berarti aku,"

Dengan tekat yang bulat, Kunigami menggendong Chigiri keluar dari lapangan ini.

Team Z yang melihat kegigihan Kunigami menjadi bingung. Mereka tetap ingin ditempat. Tetapi tanpa adanya Chigiri permainan akan merasa kurang.

"Si*lan..." Isagi melangkah kaki jejangnya untuk mengikuti Kunigami yang keluar dari lapangan.

Isagi dicegah oleh Kuon. Namun Isagi menepis kasar. "Aku memang mendambakan ini. Tapi bukan seperti ini, mengabaikan rekan tim ku yang sedang goyah." Lanjutnya dengan arogan keluar dari lapangan.

Team Z yang awalnya ragu juga mengikuti Kunigami untuk mengantar Chigiri ke rumah sakit atau klinik terdekat. Team V kembali terdiam.

Nagi melihat Chigiri yang digendong oleh Kunigami. Ia berpikir, "Ini tidak adil. Aku ikut...aku ikut." Nagi hendak keluar mengikuti team Z, Reo menahannya.

Reo, "Jangan lakukan, Nagi! Kau akan didiskualifikasi." Ucapnya sambil menggenggam erat lengan Nagi

Nagi, "Tidak fair. Selama ini aku menantikan untuk bertanding melawan team Z" nagi menepis kasar lalu berjalan bersamaan team Z.

Reo, "NAGI! NAGI! Ahh, mou. Dengarkan aku sebelum kau berhendak, bodoh. Aku bilang kita akan keluar bersamaan." Sambung Reo membuat nagi menatapnya dengan mata berbinar. Nagi tersenyum tipis walaupun diwajahnya tersirat datar.

Dibalik layar, lebih tepatnya diruangan Ego. Anri Teieri hendak memprotes tindakan dari Ego sendiri. "Bukankah itu keterlaluan? Bagaimana kalau mereka beneran keluar dari sini? Kau tidak akan mendapat striker terbaik."

Ego tersenyum misterius, "Kau, pandu Kunigami menuju ruang kesehatan. Dari sini aku bisa memilah, apakah ke mereka masih punya hati didalam keegoisan mereka."

••••••••••

Sang manager berdada besar segera berlari dan berpas-pasan dengan Kunigami. Begitu terkejut nya dirinya melihat Chigiri yang seperti mayat, "Kamu, ayo segera ke ruang kesehatan"

Kunigami berserta Team Z dan Team V mengikuti Anri menuju ruangan kesehatan. Disana sudah ada dokter untuk memeriksa suhu badan Chigiri. Kunigami berharap, Chigiri hanya sakit biasa.

Selang beberapa waktu sampai di lokasi, Dokter memeriksa gejala yang dialami oleh pemuda cantik tersebut. Kunigami menautkan kedua tangannya, berdoa kepada tuhan agar tidak terjadi hal yang terburuk.

Anri, "Tidak apa-apa, Kunigami-kun. Dia pasti hanya sakit ringan." Kunigami-kun mengangguk lemas.

Dokter keluar dari ruang pemeriksaan, mereka segera mengerubunginya hendak mendapatkan informasi.

"Chigiri Hyoma-kun tidak mendapati luka yang serius. Hanya saja dia terkena anemia. Maka dari itu, suhu tubuhnya tinggi dan nampak lesu dan pucat. Kalian boleh masuk. Tapi jangan terlalu berisik " Keterangan dari sang dokter.

Mereka yang ditempat bisa menghela nafas legah, "Untung saja dia tidak apa-apa. Chigiri memang suka menyendiri. Apapun dia sembunyikan dari kita." Kata isagi.

Satu persatu orang masuk untuk membesuk Chigiri. Tanpa diduga team lain pun ikut menjenguk nya. Chigiri sedang berbaring sambil menatap mata keatas lalu melirik teman-temannya yang mendekatinya.

"Syukurlah kau tidak apa-apa. Wajahmu tadi sudah seperti vampir, Ojou-sama." Ucap gagamaru hendak menggoda Chigiri.

"Yang penting kau tidak sakit serius, aku tidak akan mengkhawatirkanmu." Ucap Nagi sambil berbaring di kasur bersebelahan dengan Chigiri.

"Nagiiii, Chigiri itu sedang sakit. Kenapa kau malah tidur disampingnya nanti kamu ketularan!" Reo menarik baju Nagi untuk segera menyingkir.

Nagi, "Lagipula, kita semua kan sudah didiskualifikasi. Jadi walaupun aku sakit itu tidak masalah. Naaa, Chigiri..." Nagi kembali berbaring mendempis ke Chigiri.

Chigiri, "Maaf, ini semua salahku kalian dikeluarkan. Nanti aku akan meminta pertanggung jawaban dari Ego-san agar kalian bisa masuk kembali di Blue Lock. Biarkan aku saja yang keluar." Tutur Chigiri.

"Tidak perlu." Suara menggemah keseluruh ruangan. Ego datang sendirinya untuk menjenguk Chigiri dan anak-anak lain, "kalian tidak perlu keluar. Lagipula aku hanya menguji kalian. Ternyata ekspresi yang kalian tunjukkan mampu menghiburku." Kata Ego sambil menyentuh kening Chigiri. Hangat dan wajahnya sudah sedikit merona. Bukan karena demam, tetapi Ego melakukan hal yang menurutnya memalukan.

"Untuk sementara pertandingan kita tunda sampai Chigiri sembuh. Kalian bisa masuk ke kamar masing-masing. Untuk Chigiri, aku kasih peringatan. Jangan sampai kau lupa minum obat atau telat! Aku benar-benar akan mengeluarkan mu." Perintah Ego sambil mencubit hidung Chigiri.

Perlakuan Ego membuat seisi ruangan dipenuhi gelak tawa. Sedangkan wajah Chigiri sekarang memerah sempurna.

•••••

Tak terasa waktu besukan sudah selesai. Kini mereka kembali ke kamar masing-masing kecuali Kunigami. Chigiri pun sudah kembali tertidur dibalik selimutnya. Nafasnya kembali normal. Semoga Chigiri lekas sembuh esok hari.

"Disaat princess sedang tertidur maka prince akan mencium nya, yaitu aku."

Kunigami memperpendek jarak antara keduanya. Benda kenyal saling menyatu. Hanya menempel tidak ada nafsu. Tidak ada pergerakan dari Chigiri, itu membuat Kunigami semakin ingin mengulur waktu untuk mencium nya.

"Semoga lekas sembuh, Princess."

Setelah berhasil mengambil kiss dari orang yang dia sukai, Kunigami mengelus kening Chigiri. Dan kembali ke kamar.

Tanpa Kunigami sadari, Chigiri yang sedari tadi sudah terbangun pun menutup wajahnya yang kembali memerah. Bisa-bisanya dia mengambil kesempatan dalam kesempitan. Bagaimana jantungnya berdetak cepat lagi?

"Kunigami bodoh!!"


The End

Perkumpulan Fiksi ONESHOTWhere stories live. Discover now