01. Senior

13.1K 1.3K 251
                                    

Kalian tau ngga sih, ngga enaknya ngga punya banyak temen di kampus?

Salah satunya adalah, ketika kita dikasi tugas kelompok dan kelompoknya pilih sendiri, kemungkinan untuk sekelompok dengan orang-orang 'sisa' itu lebih besar. Apalagi kadang, orang-orang 'sisa' itu isinya mereka yang susah diajak kerja sama.

Padahal baru satu semester Chanyeol jalani di kampus barunya, tapi dia udah paham benar akan hal tersebut. Dan sekarang, semester dua pun dimulai. Di sini dia cuma kenal dekat sama Jongdae doang berhubung mereka satu tim di PKKMB kemarin. Tapi, mereka harus pisah karena Jongdae masuk di kelas sebelah. Makanya, Chanyeol pasrah.

Dia cuma bisa doa, semoga tugas kelompok, anggotanya sesuai urutan nim atau ditentukan oleh Dosen.

Berhubung ini masih di minggu pertama, Chanyeol mutusin untuk duduk di deretan bangku paling depan deket pintu. Diem di situ sambil sibuk sendiri baca manhwa Solo Leveling, dan ngga begitu ngeliat ke sekitar.

Anak-anak kelasnya juga udah rame karena bentar lagi masuk. Chanyeol ngeluarin binder ukuran A5 dan satu pulpen untuk formalitas. Lalu, lanjut baca manhwa berhubung dia lagi di part seru. Padahal ini bukan kali pertama Chanyeol bacanya. Sambil nungguin Solo Leveling tamat, dia baca ulang lagi. Tapi, tetep aja, kadang part-part berantemnya bisa bikin dia merinding karena seru.

Pintu kelas yang awalnya ketutup, dibuka.

"Selamat pagi!"

Semua yang ada di sana sontak noleh. Begitu pula dengan Chanyeol.

"Duduk dulu yuk semuanya. Kita hari ini bentar aja kok."

Wanita berhijab itu tersenyum ramah. Meletakkan laptopnya di atas meja. Menunggu mahasiswa lain duduk nyaman di bangku masing-masing sambil liat ke sekeliling.

Ponsel yang sedari tadi Chanyeol pegang, langsung dia masukin ke dalam tas.

"Yang duduk di belakang, maju yuk. Penuhin dulu tempat duduk yang di depan," ujar wanita tadi.

Beberapa ada yang ragu-ragu gerak ke depan. Beberapa lagi langsung pindah dengan cepet. Chanyeol sontak noleh ketika ada yang pindah duduk ke sampingnya.

'Woah.'

Dalam hati refleks berdecak kagum pas ngeliat piercing telinga yang dipake sama orang di samping. Apalagi, rambutnya dicat highlight warna merah. Ngebuat penampilan orang itu tampak makin nyentrik.

'Satu, dua, tiga, ... lima.'

Lima tindikan. Itu pun cuma di telinga kiri yang bisa Chanyeol liat. Belum tau di telinga satu lagi ada berapa.

"Loh, Baekhyun ngapain di sini?" Dosen wanita di depan bertanya bingung ketika melihat satu mahasiswa yang dia kenal. Tangannya sibuk mengurus kabel proyektor, agar bisa menampilkan kontrak kuliah di depan.

"Hehehe~ iya, Kak. Mau memperbaiki nilai."

Lagi-lagi, Chanyeol noleh ke samping. Ngga nyangka, orang yang sempat narik perhatian dia karena tindikan telinga dan warna rambut tadi, punya suara bagus. Padahal suara bicara biasa. Ngebuat Chanyeol mengira-ngira, kalo orang ini nyanyi, apakah bakal lebih bagus lagi atau engga.

"Kenapa nilainya? Biar A semua?"

Yang dipanggil dengan nama Baekhyun tadi, ketawa, "Maunya sih gitu, Kak. Tapi B+ aja dah cukup."

Proyektor menyala. Wanita itu menatap ke seluruh sudut kelas, "Selain Baekhyun, ada angkatan atas lagi?" tanyanya. Lalu, melihat ke sekitar meja, "Ini buku presensinya belum dikasi ya?"

"Belum dikasi, Kak. Biasanya pertemuan kedua baru dapet," jawab mahasiswa di depan.

"Oke deh. Terus, yang angkatan atas tadi, Baekhyun aja nih?"

THE FIRST [ChanBaek][SELESAI]✔Where stories live. Discover now