Kehidupan Michelle Aghatta

193 108 121
                                    

Cetarrr !!!

Satu pukulan menggunakan ikat pinggang yang menyisakan panas dan nyeri di bagian lengan tak membuat Michel menangis,ia hanya menunduk menerima perlakuan dari para seniornya yang semena mena itu.

"Lo berani godain Kevin tandanya Lo berani ngadepin kematian Lo hari ini!" Sentak salah satu senior dengan mata berapi api seperti ingin menghabisi Michel saat ini juga.

"Tapi aku nggak godain kak Kevin kak. Tadi angkot yang aku tumpangin mogok,dan kebetulan kak Kevin lewat situ ... jadi_"

"Gausah ngeles babu! Kita nggak nyuruh lo jelasin apa-apa!" Selanya sinis.

Satu jambakan berhasil membuat Michel mendongak sempurna dengan nafas tercekat.

Tiga senior yang sering mengganggu Michel itu adalah kumpulan anak donatur utama sekolah. Oleh karena itu mereka semena-mena pada orang lain, apalagi orang yang selalu dipandang rendah seperti Michel ini.

Scarlet,dia adalah siswi kelas dua belas yang dari dulu sudah mempunyai ketertarikan pada Kevin.

Seringkali ia mendekat dan mencari perhatian pada kapten basket itu. Namun,usahanya tak pernah digubris sama sekali oleh sang empu.

Melihat Michel yang notabene adik kelas yang begitu lugu dan mudah diperbudak berangkat bersama orang yang disukainya membuat Scarlet panas sendiri.

"Let,kita kunciin dia disini aja... ga bakal ketahuan kok,ni gudang kan kedap Suara" saran Bella

"Hmm ... boleh juga ide lo"

Setelah mengikat kedua tangan Michel dibelakang dengan erat menggunakan tali yang sudah usang di dalam gudang,mereka bergegas meninggalkan Michel seorang diri di ruangan gelap nan kotor itu tanpa lupa membawa kunci pintu.

"Kak Scarlet,kak Bella,kak Karin ... Jangan kunciin aku disini kak ... " mohon Michel saat mereka bertiga berada di ambang pintu.

"Heh! Masih mending ya Lo cuma kita kunciin disini,atau Lo mau kita kurung di kamar mandi belakang?!" Sentak Karin dengan mata bulatnya.

Michel hanya menggeleng pelan,pasrah dengan nasibnya saat ini.

Brakk!

Pintu ditutup dengan keras, lalu terdengar suara dua kali kuncian dari luar.

"Aku harus gimana ini ya tuhan ... " Gumam nya pelan dengan mata berkaca-kaca.

🥀🥀🥀

"Dasar gadis ingusan, tidak bisakah dia mengingat waktu" dengus nya kesal.

Hari sudah petang,kini jam sudah menunjukkan pukul 19.17 WIB namun istri kecilnya belum pulang juga,entah khawatir atau marah yang ia rasakan sekarang.

"Tidak salah bila aku menodainya,dia gadis liar yang hanya bisa menyusahkan "

Ravael putra virgo,pria tampan yang tiga minggu lalu harus terjebak dalam pernikahan tanpa dasaran cinta. Kesalahan satu malam mereka membuat pria yang sering disapa Rava itu mengingat akan ucapannya dulu kepada mendiang sang nenek.

'Aku akan bertanggung jawab hanya bila dia benar benar rusak karena aku,aku tidak akan bertanggung jawab kepada para jalang yang sering kutiduri,Karana mereka merusak diri sendiri,bukan aku yang merusaknya.'

Ucapan itu ia lontarkan tiga tahun silam saat usianya dua puluh empat tahun. Saat itu sang nenek menyuruhnya menikahi salah satu wanita dengan alasan tanggung jawab karena sudah menidurinya berulang kali. Namun sebenarnya, ia hanya ingin Rava berhenti bermain wanita dan fokus untuk membangun masa depannya.

RAGHATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang