Bertemu Kembali

86 33 44
                                    

"Lo baru balik chel?" Adik Rava itu bertanya setelah menarik Michel untuk duduk di sofa.

"I_iya" jawabnya terbata, jujur Michel merasa tak enak karena dirinya baru pulang ke rumah sejak kemarin.

Kini Michel bersama Tara, Rhea dan ke tiga pria yang mungkin seumurannya tengah duduk di sofa. Entah pembahasan apa yang mereka berenam perbincangkan.

Rhea memandang Michel dengan tatapan yang sulit diartikan,mama kandung Rava dan Tara itu sebenarnya tidak menyetujui pernikahan putranya dengan dengan putri Herry ini. Bukanya apa,tapi Rava mengatakan jika Michel merupakan salah satu dari peri peri malamnya.

Orang tua mana yang menginginkan anaknya hidup dengan seorang jal*ng. walau, putra nya juga bejat. Namun, mereka menginginkan pasangan terbaik untuk kehidupan darah daging nya.

Michel yang menyadari tatapan dari sang mama mertua hanya bisa menunduk dalam. Sejauh ini mereka belum pernah basa basi mengenai apapun.

"Gausah liatin Michel gitu juga kali ma" ujar Tara sembari memainkan kuku tangannya,ia merasa bersalah pada Michel, dirinya dan Rava sepakat untuk tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya pada semua orang, mereka berdua memalsukan cerita, membuat Michel tersudutkan dalam keluarganya sendiri maupun keluarga suaminya.

Rhea menatap putrinya tajam,ia belum selesai mengomeli anak bungsunya yang selalu membuat onar ini, dan sekarang waktunya melanjutkan."Diem kamu! Mama tanya, gimana ceritanya kalian berempat bisa kunciin anak orang di kamar mandi rusak! Kalo dia kenapa-kenapa gimana Tara! Astaga ... "

"Buktinya dia gak kenapa-kenapa." Jawabnya tenang.

Mata Rhea semakin melotot mendengar jawaban putrinya barusan. Pintar sekali putrinya ini dalam mencari jawaban.

"Ish mama! becanda ma,Tara BERCANDA!" ujarnya tak santai "lagian emang dia gak kenapa-kenapa kan?Cuma gara-gara dikurung bentar. Eh, btw Lo darimana aja sih Chel? Kok baru pulang, gak ngasih kabar juga." Tanya Tara untuk menghindari omelan Rhea.

Michel gelagapan, entah karena dirinya yang jarang sekali berbohong atau apa,yang jelas mulutnya begitu kelu untuk berbicara."akh ... kemaren ada tugas kelompok dadakan sampe malem. Aku gak bawa hp,gak hapal juga nomor orang rumah."

"Ga usah alihin pembicaraan TARA SAYANG ... mama cuma pengen denger cerita yang sebenernya gimana!"

Tara bungkam,gadis cantik itu menyenggol cowok disampingnya agar mau mengeluarkan suara dan menjelaskan semua permasalahan tadi.

"Sebenarnya cewek tadi tu pelakor tan,dia udah rebut cowoknya Tara. Karena gak tega liat Tara sedih,kita hukum aja tu cewek biar kapok,eh Tara malah request hukumannya dikunciin di kamar mandi rusak,yaudah kita lakuin." Cowok bermata sipit itu menjelaskan tanpa menatap Rhea,ia hanya sesekali mencuri pandang agar bisa melihat ekspresi mama dari sang sahabat.

Tap tap tap...

Rhea yang hendak memberi pencerahan pada empat remaja di depannya tak jadi mengeluarkan suara kala deru langkah terdengar begitu jelas ke arah mereka.

"Rava,kok udah pulang nak?" Rhea mengernyit bingung,belum ada dua jam putranya berangkat kantor dan sekarang sudah pulang?.

"Ada urusan sebentar ma." Jwabnya santai dengan memberi sedikit senyuman pada sang mama. "Chel,ke kamar!" Lanjutnya tanpa menghentikan langkah atau menatap orang yang ia perintah.

Michel bangkit lalu sedikit menundukkan kepala pada yang lain. "aku, ke kamar dulu." pamitnya lalu bergegas mengikuti langkah sang suami.

"Kenapa baru pulang?"

Kini mereka berdua tengah duduk di sofa sudut kamar, Michel menunduk dalam kala Rava mulai mengintrogasi dirinya.

"A_aku nginep di rumah bunda semalem."

RAGHATTAWhere stories live. Discover now