CHAPTER VI

647 71 8
                                    

CHAPTER VI

"Anu, boleh aku bergabung?"

Taeyong mencicit lirih, merasa tidak enak telah mengganggu perbincangan Jungwoo bersama Mina dan Q di ruang tengah mansion yang sangat jarang dia jamah. Lagi pula selain Jaehyun, Jeno dan Mark, dirinya tak mengenal siapa pun dan belum sempat berkenalan karena Jaehyun begitu posesif padanya.

"Kalau kalian tidak keberatan."

Ketiganya menengok ke arahnya dengan wajah cukup terkejut. Q sampai membeo melihat pahatan wajah sesempurna ini di hadapannya. Dia pikir saat melihat di foto tidak seindah ini. Taeyong benar-benar setidak nyata itu, seolah baru keluar dari anime. Tokoh anime yang ada di dunia nyata.

"Boleh..." Mina yang menjawab. Wajah cantiknya terpampang dengan mata berbinar.

"Terima kasih." Senyuman khas yang begitu menggemaskan tersemat begitu rapi pada para Elite.

"Aku minta maaf jika membuat kalian tidak nyaman." Setelah duduk, Taeyong meminta maaf dan berusaha menyambung obrolan.

"Lee Taeyong, benar?" Q mengajukan pertanyaan.

Taeyong mengangguk. "Benar. Dan kau?"

"Q, The Mission Impossible."

"Julukan yang bagus." Puji Taeyong. Q menautkan alis, sedikit malu dengan pujian tersebut.

"Hacker." Tunjuknya pada Jungwoo. "Elite wanita. Makhluk paling langka di mansion ini." Taeyong terdengar sangat menghormati ketiganya sebagai bawahan Jaehyun yang dipercaya memiliki jabatan tersebut.

"Kau bisa saja." Mina menceletuk penuh senyum.

"Ah maaf." Celetuk Mina segera. "Maksudku Nyonya Jung."

"Nyonya Jung?" Taeyong tampak tidak percaya dengan panggilan itu.

Q berdehem. "Semua Elite sepakat untuk memanggil anda sebagai Nyonya Jung. Father sebagai orang yang begitu dihormati di sini sangat menjaga anda, dan maaf sebelumnya tapi Father memerintahkan kami untuk tidak berlaku sesuka hati dan memperlakukanmu selayaknya kami memperlakukan Father."

Taeyong menunjukkan wajah cemberutnya. "Jadi karena Jae yang bicara begitu, pantas semua orang begitu sungkan bicara padaku." Astaga, jika Jaehyun melihat kekasih hatinya bertingkah imut pada para bawahannya, bisa-bisa dia membakar mansionnya sendiri.

"To-long jangan menunjukkan wajah seperti itu di depan kami, Father bisa marah nanti." Jungwoo memohon dengan sangat pada pria manis dan cantik di hadapannya ini.

Sebelum Taeyong menjawab, ponselnya berdering pertanda panggilan masuk.

"Hai Jaehyunie."

Astaga, siapapun tolong ketiga Elite Nero ini agar tidak mengalami serangan keimutan dari calon nyonya besar mereka.

"Aku? Bersama dengan para Elite."

"..."

"Jungwoo, Q dan Mina. Hehe."

"..."

"Mereka menyenangkan." Kekehnya sembari pipinya tersipu.

"..."

"Ne, aku akan menjaga diri."

Pip

Panggilan dimatikan.

Ketiga Elite Nero itu yang sejak tadi menahan nafas akhirnya bisa menghembuskannya dengan nyaman. Mereka hanya sedikit takut saja ketika Father of Nero itu sedang bercengkrama dengan sumber kebucinannya. Untung saja Taeyong bukan seorang pengadu.

NERO (JUNG FAMS) Where stories live. Discover now