CH 8 🥃

723 96 2
                                    

"Tapi janji dulu, apapun masa lalu ku. Apakah kamu tetap mau menerimaku dan menjadi percaya sepenuhnya padaku, walau masa lalu ku buruk?"

"Ya, apapun itu. Karena yang jelas, aku ini milikmu."

***

Albert terlihat mengambil nafas dalam-dalam, sedangkan (Name) semakin mengeratkan genggaman tangannya.

"Kamu pasti sudah tahu jika aku adalah seorang bangsawan. Dan keluargaku meninggal karena sebuah kebakaran, namun itu semua hanyalah pengalihan saja. Yang sebenarnya adalah akulah pelaku utama dalam kebakaran itu, aku membunuh kedua orang tuaku dan adik kandungku sendiri dengan tangan ini."

Ungkap Albert, lalu melihat telapak tangan kirinya dengan sendu. (Name) hanya diam, entah apa yang sedang gadis itu pikiran setelah mendengar pengakuan mengejutkan dari Albert.

"Aku benci dengan sikap mereka yang menindas rakyat kecil, mereka benar-benar tidak punya hati. Itulah sebabnya aku ingin mengubah negeri yang penuh kekejaman ini dengan keadilan, walau harus ku korbankan keluargaku sendiri."

Lanjut Albert, pria itu mengatakannya tanpa beban. Dia merasa bahwa semua yang dirinya sembunyikan akhirnya bisa disampaikan pada orang yang menurutnya tepat yakni (Name).

"Satu hal lagi, sebenarnya Moriarty bersaudara adalah raja kriminal yang dicari-cari oleh seluruh Inggris. Maafkan aku jika sudah merahasiakan ini semua darimu."

Pada puncaknya Albert dapat mengatakan hal  yang paling dirinya sembunyikan. (Name) melepaskan genggamannya, dan tetap diam saja.

"Sudah kuduga." Ucapnya pelan.

"Eh?" Albert mengangkat kedua alisnya secara bersamaan, heran dengan ucapan (Name).

(Name) bangun dari pelukan Albert, lalu berbalik menatap kolonel itu yang juga ikut terbangun. Mata gadis itu sayu dan nampak lemah. Albert memberikan tatapan bertanya-tanya serta khawatir.

"Sebenarnya, aku sudah tahu jika kamu adalah salah satu dari yang disebut raja kriminal. Namun aku sedikit terkejut dengan keberanian dirimu membunuh keluargamu sendiri. Sunguh........ :)"

Ucapan (Name) yang tak terduga, sampai-sampai Albert membulatkan matanya. Gadis itu malah terkekeh pelan, melihat ekspresi Albert.

"Tunggu dulu! Bagaimana bisa??" Tanya Albert dengan ekspresi tidak percaya.

Bibir (Name) terangkat sebelah, dan gadis itu memperlihatkan ekspresi yang membuat Albert tambah kebingungan.

***

(Flashback dulu tiga hari yang lalu)

Siang yang panas bagi (Name), gadis itu menuruni tangga dengan tenggorokan kering. Niatnya ingin mengambil air, namun tak disangka sesuatu yang mengejutkan, dia dengar.

"Tenggorokan ku sangat kering, mungkin jus buah bisa menyegarkan nya." Celoteh (Name) sembari berjalan menuju dapur.

"Sepi sekali." Gumam (Name) melihat keadaan sekitarnya.

Rumah memang sangat sepi, Moran dan Fred pergi untuk menjalankan suatu tugas. Louis juga pergi untuk membeli beberapa barang. Dirumah hanya ada William dan Albert yang mendapatkan cuti sehari.

(Name) pun sampai pada dapur, dan terlihat Albert serta Wiliam duduk di kursi meja makan. Mereka tampak berbicara hal yang serius.

𝙏𝙀𝙉𝙂𝙂𝙀𝙇𝘼𝙈 [𝕬𝖑𝖇𝖊𝖗𝖙 𝕵𝖆𝖒𝖊𝖘 𝕸𝖔𝖗𝖎𝖆𝖗𝖙𝖞×𝕽𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang