Semua Akan Baik-Baik Saja

382 55 4
                                    

"Kakak, lihat! Aku berhasil menggunakan sihir ku!"

"Wah! Adikku memang sangat pintar! Ayo kita perlihatkan pada Ibu dan Ayah."

"Ibu! Ayah! Lihat, aku berhasil menggunakan sihir!"

"Guinevere! Jangan sembarangan mengeluarkan sihirmu! Kamu tidak boleh menggunakan sihir tanpa pengawasan!"

"T-tapi aku hanya menggunakannya sedi--"

"Tetap tidak boleh!"

Itu adalah diriku saat aku berumur 6 tahun. Umur yang sangat muda untuk menggunakan sihir untuk pertama kalinya. Kata orang-orang, jika seorang anak berhasil menggunakan sihir sebelum berumur 10 tahun. Dapat dikatakan dia adalah seorang jenius dan berbakat, sudah dipastikan memiliki sihir yang sangat luar biasa.

Itu berati aku salah satu dari anak jenius dan berbakat. Aku ingin orang tuaku bangga karena aku adalah si anak berbakat, tetapi mengapa mereka malah marah?

"Ayah, Ibu. Jangan terlalu keras padanya, Guinevere hanya ingin memperlihatkan sihirnya. Ini murni dia ciptakan tanpa harus bantuan dari orang dewasa."

Kak Lancelot selalu bersikap baik padaku, dia tidak segan berbicara lantang kepada Ayah dan Ibu hanya untuk melindungiku. Walau akhirnya dirinya akan mendapat hukuman berat, aku benar-benar sangat merasa bersalah. Harusnya aku yang mendapat hukuman, tapi kenapa harus kak Lance?

"Guinevere! Dimana sopan santunmu?! Bersikaplah layaknya seorang perempuan!"

"Guinevere! Kamu ini perempuan! Kenapa sikapmu seperti laki-laki?! Lihatlah dirimu ini, tidak ada feminim nya sama sekali!"

Jangan Ikuti Aku! (END) Onde histórias criam vida. Descubra agora