The killer Beater

106 19 7
                                    

Fyi : sekedar informasi buat readerku tersayang,,,di chapter selanjutnya akan ada perubahan nama tokoh. Sekali lagi mianhae yah🙏author juga manusia biasa yang serba kekurangan. Jadinya mohon dimaklum yah🙏.

Author minta maaf lagi yah🙏 soalnya belum bisa update setiap hari karena lagi sibuk kuliah sambil bantu" ibu🙏maklum author pengen jadi istri Kim taehyung 🤣🤣harus rajin belajar biar bisa jemput ayang di Korea.

Oke jangan lama".

Happy reading 🥳jangan lupa tekan bintang dan komen yah 🙏
Borahae 💜 💜 💜

______________________

Tzuyu hanyut ketika mengunjungi toko buku terlengkap di Seoul. Surga bacaan itu menjadi tempat favorit pertama bagi si chuwi menghabiskan waktunya diakhir pekan. Ia berdiri didepan rak buku resep makanan, berniat mempelajari beberapa trik memasak mengingat kemampuannya masih dibawah standar. Dijaman serba pilih-pilih makanan ini, kualitas perempuan harus ditingkatkan. Ok, proses menjadi wanita idaman maksudnya.

Beberapa menit berlalu selama tzuyu memilih buku yang cocok, secara acak tangan gadis itu memilah-milah hingga kecerobohannya membuatnya menjatuhkan beberapa buku. Tzuyu hendak mengambil buku itu namun tak disengaja tangannya menabrak tangan seorang gadis yang akak menolongnya.

Kejadian klise.

"Tzuyu?"

"Momo eonni?"

Sama-sama terkejut, seketika mereka berpelukan serta ber cipika-cipiki ala wanita zaman sekarang. Saling menanyakan kabar satu sama lain, mimik keduanya memancarkan aura kerinduan setelah lama tidak berjumpa. Momo adalah teman kuliah Tzuyu saat kuliah di Taiwan, walaupun keduanya terpaut umur yang berbeda tetapi hubungan mereka tergolong cukup kental, terlihat bagaimana keduanya saling memukul lengan dan bokong, tak ada sungkan untuk tzuyu karena momo lebih tua darinya, apalagi suara mereka mendominasi ruangan itu yang diselimuti instrumen penenang jiwa.

"Yak!!! Kau sama sekali tidak bisa dihubungi!bahkan kau mengganti nomer ponselmu!" omel momo , gadis itu meneguk jus lemonnya. Mereka sekarang berada di sebuah kafe sebelah toko buku.

Chuwi terdiam sambil memgaduk-ngaduk minumannya. "Ah... Mianhae eonni, saat itu aku sibuk dengan tugas akhirku. Aku tidak ingin diganggu."

Momo menatap tajam tzuyu. "Ayolah! Aku tau siapa yang kau hindari waktu itu."

"Ani!!... Aku tidak menghindari siapapun kok eonni."elak tzuyu, merasa tidak enak ketika menyinggung topik yang berusaha dia hindari.

Momo menghela nafas pasrah. "baiklah... Ngomong-ngomong sekarang kau bekerja dimana?"

"Di Studio KIM ART."

"KIM ART!!! Kau bercanda!"

"Yak eonni!! Kau bertanya kan? Kenapa sekarang kau berteriak?"

"Aishhh beruntungnya kau... Aku sempat melamar disana namun tidak lolos."

"Benarkah?"

"Iya... Bahkan aku mengajak sehun untuk ikut melamar, tapi dia menolak."

DEG.

Jantung tzuyu menghentak ketika mendengar nama itu. Kenapa Sehun menolak bekerja di KIM ART? Tzuyu tahu bakat desain grafis Sehun, besar kemungkinan divisi kreatif studio KIM ART menerimanya.

"Kau tidak menghubunginya?" pertanyaan momo membuat tzuyu kikuk.

"Ne. Kami sudah tidak berhubungan sama sekali."

Imperfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang