2. Liked.

2.4K 467 34
                                    

Untuk beberapa hari ini, Soobin tampak tidak fokus dengan kelasnya membuat mahasiswanya bingung sendiri.

Ada apa dengan dosen mereka coba? Bukankah Soobin selalu tidak pernah biasa saja dengan anak-anak kelasnya, apalagi sampai malas mengajar mereka.

Lalu Soobin cuma cemberut ketika melihat ada beberapa mahasiswanya yang datang ke kelasnya hari ini.

Biasanya sih Soobin akan mengusir mereka tanpa perlu mereka banyak alasan kepada dirinya.

Namun untuk kali ini Soobin membiarkan saja mereka masuk bahkan mengisi daftar hadir yang ada di sana.

Mata Soobin menatap kearah Yeonjun, dia mengajar kelas dimana ada Yeonjun di dalamnya.

Cowok itu gak telat, bahkan gak bertingkah seenaknya hari ini.

"Mampus dilihatin sama pak Soobin," ejek temannya membuat Yeonjun cuma memutarkan bola matanya tidak takut sama sekali.

Malah sekarang dia malah balik menatap dosennya tersebut dan Soobin malah langsung mengalihkan tatapannya kearah lain.

Kan, dosennya itu pasti akan kalah jika memang harus saling bertatapan dengan dirinya.

Teman-temannya tidak ada yang memperhatikan tingkah dosennya, tapi Yeonjun hanya tersenyum miring saat ini.

Intinya jika dia suka dengan seseorang, bakalan dia dekati terus hingga orang tersebut sadar dengan perasaannya.

Maksa? Memang, Yeonjun punya prinsip kalau dia suka dengan seseorang, maka orang itu harus suka juga dengannya.

Walaupun niatnya cukup egois dan jahat juga dalam waktu bersamaan.

Sebenarnya Yeonjun melakukannya hanya untuk main-main sih, jika ada yang menarik baginya maka dia akan mendekatinya, membuat orang itu jatuh cinta dengannya, lalu dia tinggalkan, simple.

Yeonjun bukan cowok baik seperti yang ada di novel-novel yang sering dibaca oleh banyak orang, dia sama saja seperti cowok bajingan yang ada di luar sana.

Lebih bajingan lagi kalau orang yang dia mainkan itu lagi cinta sekali dengannya, lalu dengan bodohnya Yeonjun berkata dia hanya main-main ke para mantannya itu.

Melihat ekspresi mereka yang menangis karena gak mau ditinggalin oleh Yeonjun membuatnya tertawa sendiri.

"Mood pak Soobin kayaknya lagi buruk sekali, bentar lagi pasti bakalan ngasih tugas nih."

"Bukankah dia mood baikpun bakalan dikasih tugas yang banyak?" balas temannya yang sedang menatap malas kearah depan mereka.

Dimana dosennya sedang menulis sesuatu di papan tulis, seperti menulis sebuah soal.

"Palingan disuruh jawab ke depan, percaya gak?"

"Gak usah nanya juga kami semua sudah bisa menebak," balas mereka dengan kesal saat mendengar ucapan Yeonjun barusan.

Berbeda dengan Yeonjun yang tidak memperdulikan temannya dan sibuk memperhatikan Soobin yang sedang menoleh kearah papan tulis sambil menulis beberapa soal disana.

Dia nulis di papan tulis aja tampak cukup menggoda? Yeonjun memukul kepalanya sendiri saat memikirkan hal itu.

Lalu dosen yang sedang diperhatikannya itu membalikkan tubuhnya sambil melihat para anak-anak di kelas ini.

"Sial, tolong tutupi aku, aku gak mengerti sama sekali dengan soal yang ada di depan."

"Kayak aku ngerti aja."

Intinya anak-anak yang ada di belakang mencoba untuk bersembunyi demi tidak di tunjuk oleh Soobin yang sedang memilih siapa saja yang akan dipanggil olehnya untuk menjawab soal yang ada di depannya.

Enchanted -yeonbinWhere stories live. Discover now