2.5 [Menyesal?]

3.3K 275 24
                                    

HAPPY READING!don't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.

🦋

DUDUK di kursi santai di tepi pantai memang hal yang begitu menyejukkan. Angin berembus kencang menerpa wajah, ditemani dengan kepala muda dan makanan lezat. Tak lupa kacamata hitam bertengger di hidung mancung kedua gadis, tak lain Seola dan Acha.

Saat ini mereka tepat berada di Bali, penuh paksaan Seola mengajak Acha hingga mau menurut. Acha pikir, awalnya Seola mengajak jalan-jalan di Jakarta saja. Namun, tiba-tiba mengatakan bahwa jet pribadi milik daddy-nya sudah sampai di bandara.

Seola meraih salah satu ponsel yang berada di atas meja dekat piring buah. Dia memiliki dua ponsel, berwarna purple dan graphite. Purple adalah milik Seola asli, sedangkan graphite ponsel yang baru dibeli setiba di Indonesia.

Selama di Indonesia, Seola hanya mengaktifkan ponsel yang beru dibeli. Memindahkan kontak orang-orang tertentu saja, dan sayangnya Lander tidak termasuk orang tertentu itu.

Seraya memakan buah, Seola menghidupkan ponsel berwarna purple. Awalnya biasa saja, yang masuk pesan-pesan dari grup kampus. Namun, ketika melihat pesan teratas atas nama 'Lander Kaku' mata Seola membelalak kaget. Ini pertama kali Lander menghubunginya dan tentu menjadi momen yang perlu diabadikan. Seola langsung men-screenshot, lalu berpindah ke galeri melihat hasilnya.

“Kalau gue serahin ini ke berita, beuh dapat duit banyak karena menjual berita terpaling hot sepanjang masa,” gumam Seola.

Seola memberi love pada hasil screenshot tersebut, menandakan bahwa ia menjadikan itu bagian favorit. Setelah selesai, ia kembali membuka aplikasi chatting. Seola hanya membaca tanpa niat membalas.

From : Lander Kaku

| Di mana?
| Kamu pergi tapi kenapa tidak bilang saya
| Bahkan sengaja menonaktifkan ponsel, hm?
| Baiklah, bersenang-senanglah dulu

Empat pesan dan dua panggilan telepon. Kening Seola mengernyit, isi pesan Lander lebih mirip seperti peringatan. Ya, peringatan bahwa setelah kesenangan ini, ada hal buruk yang akan datang menyapa.

“Cih! Brengsek memang, dikira dia siapa? Ini Lynelle Syenaya Cavier, bukan si bodoh Seola,” ucapnya kesal.

Acha menoleh mendengar kalimat yang lebih cocok disebut umpatan. Menatap heran pada perempuan di sebelahnya yang terlihat kesal. “Kenapa?”

“Cowok Seola nggak jelas banget, tumben juga dia ngehubungi gue,” adunya.

Acha terkekeh geli. “Cowok lo juga kali.”

“NGGAK!” tolak Seola. Tidak, dia sama sekali tidak menyukai Lander. Memang tampan, dan kaya raya. Namun, sifat pria itu sangat memuakkan. Lander pemaksa dan ia tidak suka.

Redoubtable [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang