The Blank Brain Maker

72 12 4
                                    

Yang Jungwon » Liam John One

indahlestari443

Park Sunghoon » Stefan
OC » Cici

⌗⌗⌗

Ini adalah hari ketiga Liam John One belajar di sekolah barunya. Sekolah baru, di kota baru, dengan jarak yang tidak jauh dari rumah baru. Melangkah dengan santai memasuki gerbang sekolah, Liam tidak menghiraukan pandangan-pandangan yang mengiringi langkahnya. Sejak memasuki sekolah ini, ia menjadi terbiasa dengan beragam tatapan yang tertuju padanya. Mungkin orang-orang ingin mengingat wajahnya yang masih asing di sekolah itu.

"Eh, dia 'kan murid barunya?" Liam mengabaikan kasak-kusuk murid laki-laki yang ditangkap indra pendengarannya saat pemuda itu tiba di pendopo sekolah.

"Hm."

"Dia yang katanya bikin anak cewek pada nge-blank?"

"Iya."

"Masa?"

Dari jarak 3 meter, Liam melihat dua orang murid perempuan sedang asyik mengobrol sembari berjalan berlawanan arah dengannya.

"Matematika enggak ada tugas 'kan?"

"Enggak ada seingatku."

"Kalau bahasa Inggris tugasnya yang story telling itu 'kan?"

"Iya."

"Terus–" obrolan dua murid itu terhenti saat berpapasan dengan Liam. Mereka mematung di tempat setelah melihat wajah  pemuda itu.

"Heh, beneran?" suara murid laki-laki terdengar tidak percaya. Liam terus melanjutkan langkah berbelok melewati kantor.

Terlihat tiga murid perempuan yang baru saja keluar dari kantor.

"Jadi nanti pulang sekolah kita mulai latihan?"

"Iya." Liam mendengar obrolan murid-murid tersebut.

"Berapa orang yang ikut?"

"Li–" obrolan mereka terhenti seketika saat ketiganya melihat Liam. Bagai terhipnotis gadis-gadis itu menatap Liam tak berkedip. Sedangkan pemuda yang ditatap memilih tak acuh dan terus melangkah hingga melewati ruang multimedia.

"Eh si Liam tuh." Gerombolan murid laki-laki yang berkumpul di pinggir lapangan terdengar membicarakannya. Liam santai saja, terus berjalan tanpa menoleh ke arah orang-orang yang memperhatikannya.

"Si murid baru?"

"Iya."

"Cewek-cewek di kelas pada melongo pas lihat dia lewat depan kelas."

"Lumayan sih. Cuma mukanya kayak bocah."

Kelas Liam tinggal beberapa meter lagi, kala sepasang muda-mudi yang tampak bergandengan tangan berpapasan dengannya.

"Pulang sekolah nanti jalan-jalan yuk, Yang?" sang murid laki-laki terlihat bertanya pada murid perempuan yang tangannya digenggam oleh lelaki itu.

⌗ Dimple Boy ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang