01. Siapa dia? Malfoy?

1.8K 168 7
                                    


Harry tengah duduk di pinggir cafe sambil menikmati pemandangan para penyihir yang sedang mondar mandir membeli banyak barang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harry tengah duduk di pinggir cafe sambil menikmati pemandangan para penyihir yang sedang mondar mandir membeli banyak barang.

Kini perubahan besar terjadi setelah peperangan besar, kehidupan para penyihir lebih damai tanpa harus ketakutan terhadap pangeran kegelapan.

Tapi mungkin tidak untuk sebagian orang " Pergi sialan! Aku tidak ingin menjual barangku kepada pelahap maut!! " Seorang penjual mendorong pembelinya dan sedikit mengumpat dihadapannya.

Harry menajamkan matanya dan menatap pria yang didorong penjual tersebut adalah 'malfoy' oh lebih tepatnya Draco Malfoy, sudah cukup lama Harry tidak melihat pria tersebut.

Terakhir kali saat dikabarkan ia menikah dengan wanita bernama Astoria, oh wait siapa yang digendong oleh Malfoy?

Oh lihat rambutnya persis dengan milik Malfoy ohh jangan jangan itu adalah anaknya, oh lihatlah matanya juga persis. Benar benar pinang dibelah dua

Harry masih terus menatap ayah dan anak tersebut dari cafe, entah mengapa ia sedikit iri dengan Malfoy, ia sangat mendambakan seorang anak.

Oh jangan bertanya tentang hubungannya dengan Ginny, ia mengakhiri hubungannya ya karena menurutnya di antara mereka tidak terasa apa apa, Harry hanya merasa sebatas kagum karena keberaniannya disaat perang setelah itu sudah hilang. Ia hanya melihat Ginny sebatas adik dan kakak. Ia juga merasakan bahwa hubungannya dengan banyak Wanita tidak ada yang pernah sukses dan selalu berakhir dengan hampa

Harry kembali memandangi Malfoy yang mengusap kepala sang anak dan kemudian ber-apparate dari tempat ia di usir.

Harry menghela nafas, ia menaruh beberapa satu butir galleon dan memutuskan untuk pergi ke luar.

Harry menengokkan kepalanya ke kanan dan kekiri kemudian menghela nafas dengan kasar. Ia mendongak kepalanya dan menemukan langit yang sudah mulai menggelap, dengan cepat ia ber-apparate menuju rumahnya di grimmauld place.

Sesampainya dirumah Harry langsung menuju kamarnya dan merebahkan dirinya dan kembali membayangkan kejadian tadi.

Hingga waktu terus berganti malam menghampiri dan tanpa sadar juga Harry telah menutup matanya dan melanjutkan lamunannya ke dalam mimpi.

🌿🌿🌿

Beda halnya dengan sudut pandang lain, Draco selama beberapa tahun ini selalu mendapatkan penolakan entah disaat ia mengirim lamaran pekerjaan atau disaat ia membeli sesuatu seperti sekarang, selama ia berbelanja di diagon Alley ia hanya mendapatkan usiran dengan kasar dan beberapa kata yang menusuk untuknya mungkin tidak masalah karena ia paham kenapa orang orang membencinya.

Draco mengusap kembali kepala sang anak dan lekas melangkahkan kaki menuju tempat lain.

" Maafkan father ya scorpius " Draco mengusap kepala sang anak dan mulai melangkahkan kaki menuju toko penjahit baju.






Continued♡

Sorry Love | Drarry |Where stories live. Discover now