CH 12

158 6 0
                                    

***
Helene sedang menyiapkan beberapa baju untuk dibawanya ke Jerman sementara Al sedang sibuk mempersiapkan di kamar mandi. Tak lama setelah itu Helene datang dengan lingerie warna merah favorit nya

"Al gue gabisa ini udah jam 12 malem" ucap Helene seraya masuk ke bath up nya

"Gapapa sejam beremdem ama lu juga gue udh seneng" Ucap Al sambil menggeser posisinya agar Helene dapat duduk di dalam bath up.

"Wuuu dasar mesum" ucap Helene sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Al

"Lo hati-hati ya disana, kalo ada apa-apa telfon gue, nanti gue sama lingga otw" ucap Al sambil mengelus rambut Helene

"Iyaa bawel lo lama-lama, biasanya kek es batu juga sekarang bawel" ucap helene diiringi senyum tipis

Al hanya tersenyum tipis, mereka berdua larut dalam hangatnya air di dalam bath up bertabur mawar di iringi oleh lilin aromaterapi di samping bath up nya dan ditemani oleh sebotol wine pastinya. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 01.30 pagi, Helene bergegas menuju meja riasnya untuk bersiap-siap pergi di bantu oleh Al hingga tepat pukul 02.00 pagi helikopter mendarat di halaman rumah mereka untuk menjemput Helene dan Helene pun pergi bersama dengan Helikopter itu.
Al memutuskan untuk tidur di kamar Helene malam itu hingga pagi tiba.

***
"Eungg...." Ucap dirga yang terbangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang sudah menembus jendela kamar Lingga, di tatapnya wajah sang kekasih yang masih tertidur pulas dengan memeluknya.

"Sempurna" gumam dirga sambil mengusap pelan pipi Lingga

"I love you bby" lirih Lingga pelan

Dirga hanya tersenyum tipis ternyata Lingga sudah bangun hanya saja matanya enggan terbuka.

"I Love You More bby, Morning baby" balas Dirga

"Eumm.... Morning too" ucap Lingga sambil menggeliat dan perlahan ia mulai membuka matanya lalu mengerjap-erjapkan nya

"Gemes banget deh pacar aku" ucap dirga sambil memeluk Lingga

Lingga hanya tersenyum melihat kekasihnya itu.

"Mandi yuk... Abis ini kita eksekusi orang" ajak Lingga pada dirga

Dirga langsung bangun dan menggendong Lingga ke kamar mandi.

***
Di sudut lain mansion itu ada senja yang baru saja terbangun dari tidurnya ia kembali menangis memanggil ayahnya namun sudah tak  sekeras kemarin. Tenaga nya sudah terkuras habis kemarin

"Ayah... Tolong senjaa" lirih senja diiringi tangisan nya

"Senja gamau disini yah...." Ucap senja di sela-sela tangisannya

"Mereka jahat.... Mereka pembunuh... Senja takut ayah" tangisan senja semakin deras mengalir

Namun tentunya tangisan itu sia-sia karena ayahnya pun sudah mati ditangan Lingga, Lingga dengan sadis menancapkan pisau di tengah kepala ayah senja. Senja terus merintih tanpa ada yang peduli padanya.

***

Lingga yang mendapati ruang makan dan ruang tamu mansion mereka kosong berdecak heran.

"Ck!! Tumben banget sepi, kak Helene biasanya udh masak jam segini" ujar Lingga

"Kenapa bby" ucap dirga dari belakang sembari memeluk punggung lingga

"Itu tumbenan nih rumah sepi, kak Helene juga belom masak gak biasanya" ujar Lingga

"Mungkin kak Helene capek yaudh biar aku aja yg masak, kamu bangunin kakak sama abang kamu gih" ujar Dirga

"Hmmm okee" ucap Lingga sambil mengecup pipi dirga sekilas kemudian berlalu menuju kamar Helene.

***
Helene sudah sampai di Jerman namun bukan Kenzo yang ia lihat pertama kali melainkan ayahnya sendiri.

"Daddy...??" Panggil Helene

"Welcome my princess...." Ucap pria paruh baya itu sembari berbalik badan

"Daddy.... Bukannya...??" Tanya Helene bingung

"Disekap maksudmu sayang?? Ahahaha Helene, Helene ternyata kau masih tak sepintar yang daddy kira sayang" ucap pria paruh baya itu dengan tawanya

"Lalu.... Apa tujuan daddy membuatku datang kemari, anak buah daddy blg markas kita diserang dan daddy disekap" tanya Helene masih kebingungan

Bukan menjawab pertanyaan Helene tapi ia malah tersenyum miring kemudian ia seperti memberi isyarat kepada bodyguard nya dan benar saja.

DUGG!!!!

Seseorang memukul punggung Helene, hingga membuat Helene jatuh tak sadarkan diri.

"Bawa dia, ambil semua senjatanya" ujar pria paruh baya itu

"Siap boss" ujar seluruh bodyguard nya yang langsung melaksanakan perintah dari sang boss nya itu

"Maafkan daddy Helene, daddy harus melakukan itu kau harus daddy jual untuk kepentingan bisnis kita sayang, daddy menyayangimu, bahkan dari awal daddy menemukanmu saat kecil, daddy sudah menyayangimu" batin pria paruh baya itu

***

Al memang sudah bangun, tapi ia masih bermalas-malasan di kamar Helene sambil menatap setiap sudut kamar itu, ia tak menyadari signal merah handphone nya menyala, hingga sebuah suara mengejutkannya.

"Kakak......." Suara itu terputus saat dia melihat seseorang yang ada di kamar kakaknya itu

"Lahh si abang ngapain disini? Sejak kapan lu pindah kamar? Kak Helene mana? Wah jangan-jangan lo abis macem-macem yah sama kak Helene" ucap Lingga

"Berisik bocil" ucap al sambil melempar bantal ke arah Lingga

"Gue gak ngapa-ngapain sama Helene, emang lu sama dirga, lain kali kalo main tuh gausah berisik pakek ngedesah lagi mana tuh kasur bunyi, Helene pergi ke Jerman" ujar Al melanjutkan ucapannya

"Ke Jerman?? Ngapain?? Halah gak ngapa-ngapain tp badan lu kek abis di cakar orang, yeee namanya melepas rindu sirik aja lo bang, jomblo sih" ujar Lingga meledek Al

"Ada urusan katanya, bacot lo dek, Helene titip pesen katanya lo eksekusi aja tuh cewek terserah lo itu mangsa lo kan" ujar Al dengan nada datar

"Oke... Bang sarapan yok, laki gue udah masak noh" ajak Lingga

"Oke abis ini gue turun" jawab Al masih dengan nada datar

"Oke" ucap Lingga melempar kembali bantal kearah Al

***
"Sempurna, putri anda benar-benar cantik tuan, saya tidak rugi membayarnya" ujar seorang pria kepada ayah Helene

"Sudah saya bilang bukan, anda tidak akan menyesal, tapi hati-hati tuan dia sedikit liar" ucap ayah Helene

"Hahah tidak masalah tuan, saya senang dengan hal itu, senang berbisnis denganmu tuan Alexander" ucap pria itu kepada ayah helene sembari mengulurkan tangannya

"Senang berbisnis denganmu juga tuan...." Ucap ayah Helene membalas uluran lawan bicaranya itu

***

Hayoloh kira-kira siapa pria itu?? Gimana nasib Senja dan Helene selanjutnya???
Jangan lupa voment nya....

The Psycho Mafia'sWhere stories live. Discover now