Part 33

956 129 11
                                    

Tuan Shim dengan tergesa-gesa menuju pintu apartemen setelah mendengar bel rumah berbunyi dan melihat lewat interkom siapa yang datang. Tuan Shim tersenyum tipis saat melihat seorang pria jangkung berdiri di depan pintu rumahnya.

"Pagi paman"

Senyum pria itu mengembang.

"Pagi Sunghoon. Ayo masuk"

Sunghoon mengangguk lalu mengikuti langkah Tuan Shim ke dalam rumah.

"Lama kau tidak kemari ? Sejak kapan ya ?"

Tanya Tuan Shim sembari mempersilakan Sunghoon duduk di sofa rumahnya yang sudah tua namun masih terlihat bagus.

Sunghoon memutar pandangan melihat setiap inci rumah itu. Tidak ada yang berubah sejak terakhir kali dia datang kemari.

"Entahlah paman. Sepertinya sudah cukup lama"

Tuan Shim tertawa kecil.

"Kau mau minum apa ?"

"Tidak perlu paman. Aku ingin bertemu Jake saja, bolehkah ?"

"Tentu. Dia di kamarnya. Kalau mau minum ambil saja seperti biasa"

"Ya paman"

Sunghoon berdiri dari duduknya. Lalu dia bergegas menuju kamar Jake yang letaknya juga belum berubah. Perlahan dia ketuk pintu kamar Jake.

"Jake"

Tak ada respon sang penghuni. Sunghoon pun membuka pintu kamar itu perlahan.

Sunghoon mendapati Jake tengah memeluk lututnya di atas kursi sembari menatap diam meja belajarnya yang menumpuk sejumlah berkas. Sunghoon pun berjalan mendekat lalu duduk di tepi ranjang Jake.

"Untuk apa kau kemari ?"

Jake menyadari kehadiran Sunghoon sejak ayahnya membukakan pintu untuknya. Namun, Jake tak bergeming. Dia tetap pada posisinya.

"Tentu untuk menemuimu"

Jawab Sunghoon.

"Kenapa ?"

Sunghoon menghela nafas.

"Aku merindukanmu. Kau tidak rindu padaku ?"

Jake diam. Dia malas menanggapi ucapan tak penting dari Sunghoon. Entahlah, dia sedang dalam kondisi yang tidak baik. Jadi dia malas membalas candaan Sunghoon.

Sunghoon menatap Jake dalam diam. Dia tau Jake dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Dia datang kemari setelah mendengar semua masalah yang sedang terjadi pada Jake dan Heeseung dari Jay. Sebenarnya dia yang memaksa.

"Kau tidak ingin keluar ?"

Tanya Sunghoon.

"Tidak"

Jawab Jake singkat.

Sebenarnya Jake ingin sekali keluar. Berlari keluar sana dan mencari kekasihnya. Iya, hingga detik ini otak Jake hanya dipenuhi oleh Heeseung. Tidak ada yang lain.

"Kudengar kau akan pindah ke Australia. Jadi ayo keluar denganku. Aku ingin menghabiskan waktu terakhirmu disini"

Ujar Sunghoon.

Jake masih diam. Bagaimana Sunghoon tau soal kepergiaannya ?
Ah sudahlah. Peduli apa dengan dia. Jake kesal Sunghoon harus mengingatkan pada kenyataan pahit yang ada di depannya.

Sunghoon lantas berdiri lalu membuka lemari Jake. Dia mengambil jaket padding hitam milik Jake. Dia lalu menghampiri Jake, menariknya hingga berdiri lalu memakaikannya jaket yang baru diambilnya tadi.
Jake memasang wajah kesal.

Just A Little BitDonde viven las historias. Descúbrelo ahora