game caller.

979 69 3
                                    

game caller.

sebuah penentu dari pemanggilan dalam pertengahan dari sebuah permainan.

Moon death tersenyum angkuh, menunjukkan gilau an gelap dari pantulan mata Ruby nya yang menarik.

"you found it,sir Jen"

ujaran nya dengan di iringi senyuman miring tanpa rasa takut sedikitpun.

"I never found it, kau yg datang pada ku"

balasan datar tanpa nada dari
pemain pedang .seolah tidak memiliki perwakilan apapun untuk mendasari pembicaraan.

"apa-apaan nada itu? kau tampak kurang menarik untuk di ajak bermain, tuan"

tampak nya,Mark agak jengah dengan Jeno yg terus bertele-tele.

Jeno terhenyak sesaat, lucu sekali ia bilang aku tidak menarik.bukankah sebelumnya Mark yg sangat berkeinginan bermain?lalu mengapa disaat seperti ini ia mudah bosan.

"sungguh?se tidak menarik itu kah aku?"

tanya Jeno ,alis nya terangkat sebelah memberi tanda bertanya-tanya kebenaran nya dari sang moon death.

"yea,  .. specifically no."

Mark terkekeh geli, Jawaban nya sendiri membuat nya bingung lagipula dirinya sengaja menjawab tanpa kejelasan.

alis sang pemain pedang mengerut, jelas tidak puas dengan jawaban tidak jelas itu.

"lucu hm?"

senyuman se indah bulan sabit terbentuk, namun terkesan sinis.

Mark terdiam. meneliti senyuman Jeno yg tampak sangat menarik di mata nya, tampak nya bagian dari Jeno yg dianggap menarik oleh Mark hanya senyuman nya.

"ugh,, waktu ku terbuang. "

Keluh mark menatap malas Jeno yg mengedikkan bahunya tidak peduli.

"aku sudah menyelesaikan nya.dan kau belum Menghabiskan target yg diminta—"

mark kembali Bersuara, menggantung kalimat Nya sebentar lalu mengangkat MG -42 milik Nya.

Senjata yg ia curi tentunya dan menjadi senjata Kesayangannya.

Senjata api Nya terangkat, menunjuk tepat di depan wajah Lee Jeno.

"it was your first failure."

Senyuman miring terukir, kesan tampan bercandu satu dalam manis terkesan jelas di wajah polos penuh rahasia sang moon death ;Mark

"ck,"

Jeno mendecih,menatap nyalang sang moon death yg mengambil keputusan sendiri.

"kau lah target terakhir ku,sialan"

umpat Jeno, seketika manik light ash nya menyala penuh umpamaan yg sulit di pahami.

mata mark menyayu,netra ruby nya menggelap memberi jawaban bahwa diri Nya tidak senang dengan niat Lee Jeno.

"sir Jen ...,tidak kah kau mengerti targetku yang paling utama adalah dirimu juga?"

mark memberi penjelasan, tungkai nya melangkah mendekati Jeno yg diam tanpa Ekspresi memperhatikan segala gerakan nya.

"sweet,"

satu kata dari Jeno tersebut keluar begitu saja tanpa arahan.

"huh?" kekehan nya terdengar, menanggapi hal yg di ucapkan Jeno barusan.

"sweet like psycho ."penyambungan kata tersebut berhasil membuat raut wajah Mark berubah drastis.

"aku tidak seburuk itu,sir"nada tidak terima tertampak jelas dari cara nya berbicara,ah sang moon death tidak menyukainya.

sunggingan senyuman tipis membentuk, manik nya membentuk bulan sabit yg ramah tapi sekaligus menantang.

"ya.kau seburuk itu, Mark" ujaran nya namun kali ini tidak ada ekspresi dari Mark,ia tidak lagi tersinggung dengan kata itu.

"uh ., membuang waktu "gumaman pelan itu di Suara kan oleh moon death yg sedang menatap rembulan.

rembulan malam ini sudah beralih posisi menandakan malam semakin larut.

"bulan pujaan mu itu pasti lelah Mendengar keluhan mu yg sama setiap saat nya."Jeno berbicara seraya menegakkan tubuhnya memandang rembulan di atas sana.

"tapi aku tidak lelah untuk berhenti Mengatakan nya"sahutan dengan sengit itu terarah pada Jeno yg hanya membalas dengan senyuman.

Jeno memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menghela nafas singkat ia berdehem kali ini membuat suara nya lebih berat.

"sejak awal,I'm the winner"

Jeno berjalan menghampiri Mark tanpa ketukan langkah yg membuat keributan di sunyi nya malam.

senyuman remeh tergerak, wajah nya menunduk dalam membuat pemikirannya sulit ditebak.

"sungguh?"bernada tanya,Mark menoleh kan wajah nya yg menunduk sebelumnya.

menatap lawan bicara dengan sorot mata tajam, itu sama sekali tidak menggetarkan Jeno yg tetap tersenyum.

bahkan senyuman nya melembut.

"menurutmu?"Jeno balik bertanya , seringaian tipis tertunjuk untuk Mark.

"percaya diri yg tinggi."

Mark mengangguk-anggukan kepala nya. berbicara dengan Jeno itu membuang waktu, hal yg paling benar langsung ke inti nya dan menentukan pemenang game gila ini.

"yeah setidaknya yg ku percaya hanya diriku,maka aku akan merasa tinggi."balas Jeno tak kalah tentu nya.

"lelucon kuno,"sahut Mark menggerlingkan mata nya malas.

jika di definisikan,Mark itu sosok seribu pesona dengan berbagai hasutan ciri khas nya,siapa yg tak terpikat?

Tbc.

cerita ini memang berkonsep bertele-tele dan membosankan.
alur nya semakin tidak jelas dan sulit aku prediksi ,tapi aku akan tetap melanjutkan nya jika ada waktu senggang.

trimksh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 07, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"I take control of you" || nomark [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now