Kematian Rindou

347 43 3
                                    

"Rindou sudah mati" maniknya melebar ketika sang bawahan mengatakan hal itu. Kakinya lemas seketika, Ran mengusak kasar surainya. Sudah dua bulan Rindou menghilang dan tak terlihat di mana pun, padahal Ran juga sudah menitah bawahannya untuk mengawasi Rindou dari jauh.

"BAGAIMANA BISA?!" teriaknya. Amarah memuncak, Ran benci berada diposisi rumit seperti ini.

"Sanzu membunuhnya, aku dikirimkan video ini" ponsel si bawahan diambil paksa. Ia memutar video dengan perasaan berkecamuk.

Wajahnya tak terlihat, tapi Ran bisa memastikan tato di lengan itu memang Sanzu. Ia mencekik adiknya sampai tak bernapas lagi, diakhir video Ran cuma ditinggali pesan untuk menemui Sanzu.

"Brengsek!" Ran melemparkan ponsel itu, ia pergi ke mejanya dan mengambil beberapa senjata. Kalau sudah begini maka bendera perang telah dikibarkan. Ran akan membunuh Sanzu bagaimana pun caranya.

"Akan kubalas kau bajingan"

*

*

Sanzu tak berhenti mondar-mandir di kamar hotel yang ia pesan. Video Rindou gantung diri membuatnya panik, jika sekarang ia keluar dari persembunyian maka bisa gagal rencananya menghabisi tikus-tikus itu.

"Rindou, Rindou, Rindou" gumamnya tak karuan. Sanzu menjambak surainya, ia sangat bingung harus berbuat apa.

"Kalau kak Ran tidak bergabung dengan Terano, mungkin aku tidak akan putus asa seperti ini. Aku sangat kecewa dengannya, maafkan aku Sanzu"

Itulah pesan yang Rindou tinggalkan sebelum bunuh diri. Kalau Ran tak terlalu gegabah dan memutuskan semua sendirian maka Rindounya masih hidup sampai sekarang.

"Aku akan membunuhmu" ucap Sanzu dengan nada penekanan.

Sanzu tidak peduli, walaupun Ran adalah kakak Rindou tapi jika menyangkut masalah seperti ini ia tak bisa tinggal diam. Sanzu sangat mencintai pria galak itu, walaupun mereka sering bertengkar dan melakukan hal gila, tapi Sanzu tidak bisa terima dengan semua masalah ini. Ia mengambil jalan sendiri supaya Rindou tak terlibat, tapi malah mati dengan perasaan kecewa begitu. Sanzu tak bisa menerimanya.

*

*

Seorang pria berpakaian tertutup keluar dari mobilnya, cukup sudah bersembunyi setelah sekian lama. Sekarang waktunya untuk bergerak.

"Mereka terpancing" gumamnya.

Dengan langkah tergesa-gesa Rindou memasuki apartemen Izana, beberapa alat juga ia bawa untuk mempermudah pencarian mereka. Saat ini hal yang paling penting adalah mencari keberadaan Sanzu dan Ran, mereka harus bergerak sebelum Sanzu membunuh para petinggi Bonten lagi. Tinggal beberapa orang yang tersisa, Rindou tidak mau jika Mikey yang turun tangan langsung, bisa-bisa kedua orang itu akan mati di tangan bosnya.

Pintu terbuka tak lama setelah bel ditekan, Rindou masuk diikuti Izana yang mengekori.

"Bagaimana?" Senju sudah berada di sana dari tadi, tinggal Kakucho yang belum datang. Untunglah tempat ini belum ada yang mengetahuinya selain teman-teman Izana.

"Kakucho masih bernegosiasi, sepertinya anak buahnya disuruh menjual narkoba" Senju bangkit dari sofa, ia berganti tempat dengan Rindou. Iris lavender itu fokus ke layar, meretas CCTV dan mendengar percakapan mereka sudah dilakukan sebelum Rindou tiba.

"Dari mana?" tanya Izana, ia cuma berdiri sembari menunggu informasi.

"Mencari alternatif" seringai tipis tercetak dibibir Rindou, Izana dan Senju saling melempar pandang, apalagi yang Rindou rencanakan.

Finale : Pink Scandal [SanRin Ft.Ran]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora