chapter 8

1.2K 144 3
                                    



Mereka saling berebut mendominasi ciuman. Yibo yang awalnya aneh dan diam kini balik menyerang. Mau bagaimana lagi Zhan kelewat liar dan jujur Yibo juga tak munafik.

Bibir Zhan enak.

Manis.

Bahkan kini Zhan di buat kelabakan di sela sela ciumannya. Berharap Yibo akan jengah akan sikap kasarnya tapi yang ada malah senjata makan tuan. Yibo ternyata lihai untuk urusan ciuman.

" Hhhhh....hhhhh " Zhan memutus pagutan lebih dulu. Mencoba meraup oksigen sebanyak banyaknya.

" Kenapa berhenti...? Bahkan ini belum seberapa...kau payah..." seolah ingin mengejek Zhan.

" Brengsek kau Wang "

Detik berikutnya pagutan liar itu kembali terjadi dan masih tetap dengan Zhan yang memulai. Di sambut baik oleh Yibo. Lumatan kasar itu, saliva itu saling bertukar saling menjajah ke dalam mulut masing masing . Bertarung ingin mendapatkan tempat sebagai penguasa.

Namun akhirnya Zhan mengalah tak lagi sengit. Perlahan gerakan bibirnya melambat membiarkan Yibo mendominasinya.

Suka

Zhan suka ciuman dengan Yibo.

Silahkan jika kalian ingin mengatakannya gila. Karna nyatanya dia mengakui sendiri bahwa jauh dalam hatinya dia mulai menyukai Wang Yibo entah itu sebagai Sean Xiao ataupun dirinya sebagai Xiao Zhan.

Yibo mengernyit merasakan gerakan bibir lawannya yang melambat. Yibo bahkan membuka matanya di dapatinya paras cantik Zhan yang begitu dekat di matanya. Wajah yang menengadah seolah pasrah akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Otak Yibo di paksa berfikir lebih keras. Sebenarnya anak ini kenapa. Tadi kenapa beringas sekali dan sekarang kenapa melunak bahkan terkesan pasrah. Apa sebenarnya yang di pikirkan Zhan.

Bahkan Yibo di buat kaget saat Zhan mengalungkan tangannya di leher Yibo. Raut wajah nya terlihat tenang bahkan Zhan terlihat sangat menikmati permainan bibir mereka.

Hingga dorongan kuat Yibo di dada Zhan membuat Zhan sadar kalau ternyata Yibo telah mengakhirinya.

" Bangsat....apa maumu Zhan..?"

Wang Yibo sedikit berteriak sambil menghapus jejak saliva mereka yang sudah belepotan sampai dagu.

Di sini Zhan tak tau harus berkata apa. Alih alih menjawab Zhan malah mengambil langkah mundur lalu berbalik berlari meninggalkan Yibo sebelum sempat memungut Jaketnya yang tadi teronggok di lantai. Meninggalkan Yibo dengan segudang sumpah serapahnya.

























Di kantin suasana mencekam jelas sekali terasa di antara 3 orang ini. Haikuan sibuk memandang silih berganti dua sahabatnya yang saling beradu tatap. Sedetikpun Zhan maupun Yibo sama sama tak mengalihkan pandangan mereka dari mata masing masing. Sama sama menatap tajam dan penuh intimidasi seolah olah mampu menembus kepala mereka hanya dengan tatapan sengit seperti itu.

" Ayolah.... jangan buat suasana makan siang ini jadi arena perang dingin kalian. Aku tak tau apa masalah kalian tapi ku sarankan untuk saat ini habiskan dulu makanan nya. Nanti baru tatap tatapan lagi..." Panjang sekali Haikuan bicara.

Yibo mengambil sumpit lebih dulu tanpa memutus tatapannya pada Zhan. Sedangkan Zhan memilih mengalah dengan mengambil minuman di depannya.

Hening selama makan tak ada yang berani buka mulut. Termasuk Haikuan. Entah memang karna dia lapar.

" Bibir kalian kenapa sama sama bengkak..?" Tanya Haikuan di akhir suapan nya. Sukses membuat Yibo dan Zhan kelabakan mencari jawaban.














Siangnya saat pulang kuliah ketika Zhan yang kini sudah berganti pakaian kembali menjadi Sean tengah berusaha menghindar dari manusia yang benama Wang Yibo. Meski sebagai Sean mereka sudah jadian tetap saja untuk hari ini Zhan atau Sean sedang tak ingin berjumpa dengan Yibo. Zhan masih malu pasca ciuman di toilet tadi.

18
394
Bagaikan
Tanpa iklan

Tapi yang namanya Wang Yibo mana mau menyerah gitu aja. Puas mengitari kampus akhirnya dia berniat menunggu sang kekasih di depan gerbang kampus. Dan berhasil.

" Sean..!!" Teriaknya saat melihat siluet gadis berambut indah itu.

Zhan tak bisa menghindar lagi sekarang.

" Pulang bersama kan...."








Di mobil suasana hening baik Zhan maupun Yibo sibuk dengan pikiran masing masing. Yibo masih di ganggu akan sikap Zhan yang menciumnya di toilet tadi. Mengabaikan Zhan atau Sean yang nyatanya juga sama terpikirkan akan kejadian siang tadi.

" Sean ah..."

" Ya..." kaget Zhan saat tiba tiba Yibo memanggilnya.

" Apa Zhan itu benar benar saudaramu ?"

Kenapa tiba tiba Yibo bertanya hal itu.

" Iya... kenapa memangnya..?"

" Tidak,,, hanya heran saja kenapa aku tak pernah menemukannya saat berada di rumahmu ?" . Sebenarnya Yibo sudah mulai bertanya tanya akan keanehan yang mulai merasuki pikirannya. Dia sudah beberapa kali datang kerumah Sean tapi sekalipun tak pernah bertemu Zhan. Sementara kalau di kampus tiap hari pasti bertemu.

" Dia suka keluyuran pulang kuliah, pulang hampir tengah malam " . Bodohnya Zhan yang menjelekkan dirinya sendiri.

" Pantas...."

" Pantas....kenapa...?"

" Pantas kelakuannya liar " jawab Yibo tenang sambil terus melajukan mobilnya.

Disini Zhan tak terima dirinya di katakan liar. Amarahnya terpancing seketika. Tapi mengingat dirinya yang kini sedang menjadi Sean mustahil rasanya untuk langsung melayangkan bogem pada pemuda itu.

" Liar....? Liar seperti apa...ku rasa gege ku masih seorang pemuda yang baik " bela Zhan

" Baik apanya...pemuda seperti apa yang mau mencium temannya sendiri " Lanjut Yibo dengan nada sinisnya.

Deg

Zhan bungkam. Sadar akan kesalahannya. Tapi Zhan tetaplah pemuda egois dia tidak mau di pandang rendah setidaknya di mata Yibo. Hatinya terasa sakit saat mendengar tanggapan Yibo tentang dirinya.

" Hentikan mobilnya " Zhan bersuara seketika.

" Hmm...." Bingung Yibo.

" Ku bilang hentikan mobilnya. Aku bisa pulang sendiri !"

Ok Yibo sadar. Dia salah bicara. Menghina Zhan di depan Sean. Jelas Sean tidak terima bagaimanapun mereka kembar. Menghina Zhan sama artinya menghina kekasihnya sendiri.

" Sean ah maaf...bukan maksudku untuk menghina saudaramu, tapi..."

" Memangnya kau punya bukti apa bisa mengatakan hal buruk tentang saudaraku " tantang Zhan. Tidak mungkin kan Yibo mau mengatakannya.

" Aku punya...?"

" ... "

" Dia menciumku.... Sean....kau tau...aku....aku buktinya " jelas Yibo

Zhan sontak menutup telinganya. Tak mau mendengar lagi. Muak... dia muak terperangkap dalam dua tubuh ini. Ini tidak akan mudah bagi dirinya. Jika di lanjutkan akan banyak kebohongan yang akan di timbulkan dan dia tidak ingin membohongi Yibo lebih jauh lagi.

" Wang Yibo..... "

Yibo yang menundukkan kepala di stir mobil perlahan mengangkat kepalanya. Dan matanya seketika di buat terbelalak saat di dapatinya Sean sedang melepas kancing bajunya satu persatu.

" Sean.... apa yang kau lakukan....? "




TBC

Kamis, 17-02-2022

I'm Not A Girl ( YIZHAN )Where stories live. Discover now