00. Prolog

282 21 4
                                    

Udara malam ini terasa dingin, teringat di mana aku berbagi cerita dengan papa sambil menikmati indahnya bintang. Namun, saat ini papa sedang berangkat ke luar negeri untuk menjadi seorang pengacara. Kesepian selalu aku rasakan ketika papa pergi ke sana.

Waktu menunjukkan pukul 19.20 WIB.

Tring... Tring...

"Ha- Halo, iya dengan saya Divan. Apa? Pesawat yang papa saya tumpangi hilang kontak."

Deg!

Tubuh Divan terasa lemas setelah mendengar kabar mengenai papanya.

"Nggak, nggak mungkin Papa."

"Argh!" Divan terus mengacak - acak rambutnya seolah tidak percaya dengan kejadian buruk yang di alami Papa nya.

Air mata terus mengalir dari mata Divan. Namun, ada satu hal gila yang Divan lakukan, yaitu memukuli tangannya ke kaca hingga terluka.

Beberapa hari kemudian setelah kepergian papa, Divan lebih sering menyendiri dan jarang bicara. Kini, Divan hanya bisa menjalani kehidupannya dengan kesederhanaan.

Akankah dengan bertemu seseorang, hidup Divan kembali berwarna?

-

-

-

-

"Tuhan, pertemukanlah aku dengan seseorang yang bisa membuatku bahagia setelah Papa."

-

"Struggle ini udah sampai bab akhir ya, Van?"

"Enggak! Bab ini masih panjang, Ja."

"Ada atau tidak ada namamu di bab berikutnya. Kamu akan selalu menjadi tokoh paling melegenda yang terus di bicarakan."

Senja's Struggle [Open Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang