bonchap ; 6 tahun pacaran

2.9K 347 35
                                    

Jisung natap kalendernya tanpa henti selama lima menit. Cuma berdiri doang, dengan muka bantal dan rambut sarang burungnya. Tatapannya mungkin boleh kelihatan kosong, tapi coba intip betapa riuhnya pikiran Jisung sekarang. Bener-bener enggak terkendali.

Tanggal di hari ini adalah penyebab Jisung kayak sekarang. Hari ini nandain bahwa hubungan yang terjalin antara dia dan Jeno udah berjalan selama enam tahun. Banyak hal terjadi, suka duka, asem manis juga pahit, semuanya mereka cicip. Bahkan pernah ada masa di saat mereka marah beberapa waktu, yang saat itu Jisung kira bakal jadi akhir hubungan mereka. Tapi ternyata enggak, buktinya sampe hari ini dia dan Jeno masih bertahan walau cekcok itu agak berpengaruh besar buat Jisung.

Jisung terlalu takut kalau nanti gak bisa meredam egonya dan mereka nyerah gitu aja setelah apa yang dilewati bareng-bareng.

Jisung terlalu takut kehilangan Jeno.

"Hei?"

Akhirnya, pandangan Jisung bisa juga teralih dari kalender karena tiba-tiba ada suara lembut yang nerobos masuk ke telinganya. Dia noleh ke belakang dan mendapati kepala Jeno menjembul dari celah pintu. Keliatan lucu.

"Tadi malem begadang ya, Kak?"

Jisung ngangguk beberapa kali, terus ngebawa Jeno dalam dekapannya. Sambil beberapa kali ngelus punggung Jeno.

"Ciaa ... yang kemarin lusa baru sarjana. Nganggur nih, yee..." Jeno secara tiba-tiba ngejek Jisung sambil mukul lengan atas  Jisung berkali-kali.

"Ck, kirain mau ngobrol yang manis-manis," bales Jisung. Ngambek ceritanya.

"Enggak ada! Aku pusing! Kalau Kakak mau bantu semua tentang perkuliahanku mah oke-oke aja."

"Hari ini sibuk, ya?"

Jeno yang baru aja terjun bebas ke kasur Jisung langsung duduk. Kedua alisnya terangkat. Bingung kenapa Jisung nanya itu secara tiba-tiba.

"Lumayan. Kenapa?"

"Demi apa kamu lupa?" Jisung nanya balik, kali ini secara dramatis. Bahkan dia ngusap wajahnya seolah manusia paling frustasi seantero negri.

"Emang ada apaan, sih?" Dan Jeno ikut nanya juga.

Serius, deh, dia enggak inget apa pun soal hari ini. Soalnya dari kemaren yang dipikirin hanya tugas, tugas, dan tugas tante.

"Coba kamu liat kalender, deh, dek." Jisung ngambil kalender di nakas sebelah ranjang terus diliatin tepat depan muka Jeno.

Jeno micingin mata. Beberapa kali nyoba nginget hal penting apa yang terjadi di hari ini. Tapi kayaknya dia beneran lupa, deh.

"U-udah."

"Hari ini hari apa?"

"Sabtu."

"Bukan ituuuu." Kali ini Jisung ngejambak rambutnya.

Demi apa, Jeno lupa???

"Emang ada apaan, sih?"

"Gatau, inget sendiri."

"Dih, Kak Jisung gak asikkk. Huuuu~~"

"Terserahhh." Jisung meletin lidah, terus ikut rebahan di sebelah Jeno.

Keduanya sama-sama natapin langit-langit kamar Jisung yang berhias sarang laba-laba yang mungkin udah menjadi desa. Jisung ngelirik Jeno, harap-harap si manis tiba-tiba nginget hari spesial ini. Tapi ekspetasi Jisung salah dan terlampau tinggi karena si pemuda pemilik eyes smile dengan marga Lee itu malah bilang,

"Laba-labanya mana, dah. Kok cuma sarangnya doang, kak?"

"Gatau, pulang kampung kali," jawab Jisung enggan.

Asmaraloka [Sungno] [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora