You Are Not Alone [Little Nightmares x M!Reader]

[Spesial Chapter] [3] #5 Harem

Warning !!!

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~

Selamat membaca !
（*'▽｀*）

.

Enjoy ~

.

Author'S Note :

Ok, karena kalian pada suka part 1nya, jadi Author buatin part 2nya nih !^^

Yaudah, enjoy~

.

♡ [Our Child ?!] ♡

.

Chapter Sebelumnya

Tetapi, suasana panas tersebut segera hilang, karena kedatangan seseorang yang mereka tunggu tunggu, a.k.a. [Name] !

"Teman teman ! Maaf aku terlambat..!" -[Name].

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author P.O.V.

"Teman teman ! Maaf telat, hehe.." ucap [Name] dengan cengiran khasnya.

[Name] memakai kaos putih polos yang agak terangkat, membuat perut mulusnya terekspos dengan mudahnya. Selain itu, dia juga memakai jaket biru polos dengan tulisan "Little Nightmares" di belakang jaket kesayangannya itu. Dia juga memakai celana jeans pendek berwarna biru tua.

Sungguh pemandangan yang sangat "Wah" bagi para haremnya :). Mereka yang melihat itu tertegun, terpesona dengan penampilan [Name] yang cantik juga tampan.//terpesona~ aku terpesona~g.y

[Name] yang dari tadi diperhatikan dengan intens, merasa risih.

"Hey ! Ada ada yang salah denganku ?" tanya [Name], membuyarkan lamunan mereka berempat.

"A-Ah, tidak papa kok ! Cuma.. kamu.. cantik..?" ucap Mono yang gelagapan, bingung ingin menjawab apa.

Sedangkan yang lain, hanya menggeleng atau malah mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. [Name] yang dipuji tersipu malu. Kemudian, dia tersenyum sambil berterima kasih, dan memuji Mono balik.

"Ah-uhm.. Terima kasih.. K-Kamu tampan.." balas [Name] dengan gugup.

Mono yang dipuji ikut tersipu malu. Dia memalingkan pandangannya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.//btw, hadiah yg bakal mereka kasih tuh, pada mereka taro di tas kecil mereka yaa

'Terlalu manis..!!' batin Mono dengan air mata imajiner.

"Ekhem, bagaimana kalau kita bermain di taman bermain dekat taman itu ?" tanya Vero, yang memecah atmosfir canggung tadi.

"Ah, iya ! Ide bagus, Vero ! Aku juga sudah lama tidak bermain kesana ! Ayo kita pergi kesana !" [Name] yang sudah sangat senang, reflek langsung menarik tangan Vero dan menariknya untuk ikut pergi bersamanya.

Vero yang ditarik hanya pasrah. Toh dia juga tidak terlalu memiliki masalah kalau yang melakukannya adalah [Name] ;). Mono, Six, dan Seven yang tertinggalpun, buru buru menyusul dua sejoli tersebut.