11. Tidak Harus Peduli

333 38 11
                                    

"Menma, tidak seperti yang kau pikirkan, aku tidak iri atau cemburu. Bukankah saat ini lebih baik kau fokus untuk mencari cara membalas kasih sayang orang tuaku?"

"N-nii-san benar",balas Menma dengan terbata-bata.

"Hm..",Naruto hanya mengangguk,"ada lagi?"

"Tidak, aku hanya ingin menyapamu saja Nii-san",balas Menma yang saat ini tidak menyadari bahwa ia merasa sedikit tertekan.

"Baiklah...",Naruto langsung berjalan melewati Menma.

"...",Menma diam,'sepertinya dia memang tidak merasakan apa-apa.'

"Menma-sama?", panggil seorang anbu dengan membungkuk hormat.

"Anbu-san? Apakah tou-san memanggilku?",balas Menma dengan kaget dan bingung.

Anbu itu mengangguk,"..."

'Ada apa ya? Baru kali ini tou-san memanggilku dengan bantuan Anbu, biasanya beliau akan mendatangiku langsung...',pikir Menma lantas mengikuti anbu itu.

*****

"Konoha ini masih tenang",gumam Naruto pelan, ia berhenti melangkah.

'Anak dewakah? Lalu untuk apa Kami-sama Tou-san masih menciptakan kami?',pikir Naruto dengan cukup serius.

"..."

"Aku memang hanya harus mengikuti rencana awalnya, lagipula tidak akan ada yang mencariku",gumam Naruto sebelum kembali berlalu.

*****

Kitsune dengan seringainya menatap pimpinan Akatsuki dan Sasuke? Dia juga ada disana karena semua orang berkumpul disana.

"..."

"Nampaknya sedikit lagi kalian akan berhasil mengumpulkan semua bijuu beserta Jinchurikinya",ucap Kitsune memulai dengan topengnya.

"Khehehe! Konoha pasti sedang kacau sekarang!",salah seorang anggota Akatsuki, Deidara.

"Ini menyenangkan!",sahut Hidan.

"Apapun asalkan uang!",ucap Kakuzu sembari menjilat bibirnya sendiri.

"Untung saja kalian tidak benar-benar mati karena antek-antek Konoha itu",ucap Sasori menahan senyum geli di wajahnya.

"Cih, kau membahasnya lagi Sasori! Merusak kesenangan saja!",balas Deidara dengan ekspresi kesal bukan main.

"Seluruh anggota Akatsuki memang tidak boleh mati",ucap Kitsune akhirnya angkat bicara.

"Sasuke, Itachi, kalian berdua dari Konoha!"

"...?!",kedua orang itu kaget karena nama mereka di sebut dengan begitu tiba-tiba.

"Konoha itu.. kudengar ada anak Dewa, Otsutsuki kalau tidak salah. Apa benar?"

"...",Itachi diam dengan bibir yang mengunci rapat.

"Dia hanyalah anak angkat Hokage",balas Sasuke.

"Oh? Lalu asal usul dan kebenarannya?",tanya Kitsune kali ini menatap Sasuke.

"Menurut desas-desus yang ada, anak itu ditemukan langsung oleh Hokage Keempat"

"Hm..",ucap Kitsune menggumam aneh.

"Kau terlihat tertarik sekali dengan anak itu, Kitsune",komentar seorang pimpinan tertinggi Akatsuki dengan julukan Pain. Tepat di bawahnya ada Yahiko dan Konan.

"Tidak~ Aku hanya penasaran apakah dia bisa dijadikan objek percobaan kita, terutama ketika rencana mata bulanmu akan dimulai Pain",sahut Kitsune dengan ekspresi bersenang-senang di balik topengnya.

"...",Pain diam.

'Kitsune! Kami begitu beruntung bisa membawa dan menguncinya tetap di sisi kami sampai saat ini, lalu ketika dia menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu untuk pertama kalinya. Jelas itu bukan sesuatu yang bisa diabaikan!',pikir Pain dengan serius dalam kondisi tenang.

'Ketua terkejut dan tertarik! Kitsune ini jelas bukan anggota biasa dibandingkan anggota lainnya. Dia bagaikan Raja bermahkota',pikir Itachi jujur masih merasa kebingungan dengan sosok Kitsune yang seperti itu, tapi tidak berani meragukan.

'Aku sudah benar-benar sadar dia berbeda dengan Naruto dobe yang kutahu, tapi penampilannya masih saja menggangguku. Apakah Hokage dan istrinya memiliki anak kembar?',pikir Sasuke masih saja penasaran dengan asal usul Kitsune yang misterius.

"..."

*****

Naruto menatap bosan ke bawah dari atas pohon,"haaaaaaa..." ia menguap semakin lebar.

'Apakah tidak ada sesuatu yang bisa kulakukan?',pikir Naruto dengan begitu bosannya.




















Minggu, 20 Februari 2022
14:36

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KAMILAH SANG KEMBAR!Where stories live. Discover now