[ BL ] FREAKING LIFE

7. 🔞

Warning !!

NC AREA 🤫🔞

_____________________________________________________________________________

" Sebutkan angka keberuntungan mu tuan muda!" Mata tajam sang master menusuk dingin kearah yang muda di hadapannya.

" Delapan!" Ucap sang tuan muda tegas.

Mendengar perkataan sang tuan muda, raut wajah master Wang terlihat pucat.

" Ada apa master Wang? Apa anda sudah menyerah?"

" Cih! Hahaha untuk apa aku takut? Sebelas! Aku pilih sebelas! Buka sekarang."

Sang ajudan perlahan membuka mangkuk dadu tersebut. Mata jeli sang tuan muda menemukan pergerakan yang tak biasa dari lengan sang ajudan dengan cepat dia menodongkan pistolnya kearah sang ajudan tersebut hingga membuatnya takut dan gemetar.

" Jangan mencoba bermain curang dengan ku orang tua busuk! Aku tahu betul siasatmu, permainan dadu ini sama sekali tidak ada artinya bagimu. Baik aku menang ataupun kalah kau akan tetap merebut apa yang menjadi keinginan mu! Jangan pernah bermain dengan geng tiger jika kau masih ingin melihat matahari besok!"

" Cuih! Kemampuanmu bermainmu memang bukan tandinganku, tapi kemampuan strategiku lebih matang dari anak ingusan sepertimu! Kalian semua serang mereka!" Kode sang Master pada ajudannya.

Seungmin dan Felix terkejut karena tak ada satupun ajudan dari sang master yang masuk untuk menyerang mereka.

" Sial! Ini pasti ulahmu!" Master Wang terlihat tegang.

" Sudahlah, terima saja akhir hidupmu pak tua. Sekarang bukan jamanmu lagi, semua telah berubah!"

" Kalian berdua! Cepat serang mereka!" Perintah master Wang pada ajudannya yang masih tersisa. Tuan muda tertawa melihat wajah panik sang master.

" Cepat ikat dia! Pastikan kalian mengikat kakek tua itu dengan benar agar malaikat maut tidak kebingungan saat menjemputnya." Di luar dugaan ajudan sang master malah mengikat tuannya itu.

" Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan aku!!" Master Wang meronta, dengan cepat dia mengambil senjata yang dia sembunyikan di balik pakaiannya dan melepaskan tembakan dengan tujuan pada sang tuan muda namun melenceng dan mengenai lengan kiri Seungmin hingga berdarah.

" BAJINGAN TUA!!!"

DOR! DOR! DOR!

Seketika tiga peluru panas bersarang di kepala sang master hingga membuat tubuhnya jatuh lunglai tak berdaya bersimbah darah.

Seungmin meringis kesakitan, beruntung peluru itu hanya menggores permukaan kulitnya saja, namun rasa perih yang di akibatkan timah panas itu tidaklah main-main.

" Changbin! Kau urus semuanya! Aku akan membawa dia kerumah sakit!"

" Baik tuan muda!"

Tuan muda Lee segera melarikan Seungmin kerumah sakit. Dia mengemudi sendiri agar bisa lebih cepat sampai.

Selama dokter mengobati luka Seungmin, sang tuan muda terus bolak balik di depan ruang dokter tersebut. Tak lama kemudian, Seungmin keluar dengan tangan kirinya yang sudah berbalut perban.

" Lukanya tidak parah, hanya saja perbannya harus di ganti berkala agar lukanya tak lembab dan meningkatkan resiko infenksi. Ini resep obat minum, untuk mempercepat proses pengeringan lukanya."

" Baik dokter terimakasih."

Dalam perjalanan pulang Seungmin tak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah sang tuan muda yang mendadak menyita hatinya.