9. Aku Mencintaimu

26 12 8
                                    

Didalam perjalanan menuju pulang tidak ada percakapan antara Yasmine dan Leon, mereka hanya diam saja sampai akhirnya Leon yang memulai pembicaraan.



"Yas, kamu udah makan?" tanya Leon.



"Belum, tadi aku gak sempat makan." jawab Yasmine.



"Pulang telat dikit gapapa kan, kita makan dulu." ucap Leon.



"Iya gapapa, kalo malam gini biasa ayah juga dah tidur." jawab Yasmine.




"Oh ya sudah kita makan dulu." ucap Leon.



Leon menuju restoran mewah, saat sudah memarkirkan mobilnya dan bersiap akan turun, Yasmine memegang tangan Leon.


"Kita akan makan disini." tanya Yasmine.



"Hem iya." jawab Leon.



"Aku tidak biasa makan ditempat seperti ini, bisakah kita makan di angkringan saja." ucap Yasmine.




Leon tersenyum menatap Yasmine lalu, lalu mengelus lembut kepalanya.




"Tentu, jika kamu tidak nyaman. Berarti kita cari tempat yang buatmu nyaman." jawab Leon dengan tersenyum.




Yasmine langsung menundukkan wajahnya yang memerah karena malu, ia benar benar menjadi salah tingkah dengan perlakuan Leon.


.


Leon dan Yasmine sudah menyelesaikan makanan mereka, dan bersiap untuk segera pulang.




"Ayo pulang, ini sudah malam. Aku takut ayah ku terbangun, dan mengetahui jika aku belum pulang." ucap Yasmine.




"Baiklah, ayo jalan." jawab Leon.




Tak berapa lama sampai lah Leon didepan rumah Yasmine, rumah minimalis dan tidak terlalu besar, tetapi sangat nyaman.



"Kau tinggal disini?" tanya Leon




"Iya, inilah rumah ku tidak besar tapi sudah sangat cukup untuk aku dan ayah." jawab Yasmine.



"Aku suka kok rumah mu, sepertinya sangat nyaman." ucap Leon.



"Terimakasih Leon, aku masuk dulu ya." jawab Yasmine yang sudah bersiap untuk segera turun dari mobil Leon. Tiba tiba Leon langsung memegang tangan Yasmine, dan memeluknya.



Yasmine hanya diam tak mengerti dengan apa yang Leon lakukan.



"Yas, Aku Mencintaimu." lirih Leon pas di samping telinga Yasmine.



Jantung Yasmine langsung saja berdetak dengan begitu kencang, rasanya ia tak sanggup untuk menatap wajah Leon saking senangnya. Ternyata Leon mencintainya...



"Yas." ucap Leon lalu melepaskan pelukannya.


"Aku a-aku juga sama." jawab Yasmine dengan terbata bata.


Leon kembali memeluk Yasmine lagi, rasanya ia ingin berteriak untuk melepaskan bahagianya.



"Leon aku gak bisa gerak." ucap Yasmine karena Leon terlalu erat memeluk nya.



"Maaf, aku terlalu bahagia." jawab Leon.



"Aku masuk ya, udah malam gak enak ntar ada yang lihat." ucap Yasmine
"Iya, see you." jawab Leon.




"Ya." ucap Yasmine yang langsung berlalu pergi meninggalkan Leon.

.

***

.

Tiga bulan telah berlalu....


Hubungan Leon dan Yasmine sebagai pasangan kekasih semakin mesra saja, sampai membuat para kaum hawa di kampus itu murka dan geram kepada Yasmine.



Apalagi Angela, ia yang memang dari zaman SMA sudah menyukai Leon, geram dan benci kepada Yasmine.



"Dasar wanita sialan, kenapa ia bisa sampai menjalin hubungan dengan Leon. Apa bagusnya wanita itu, sampai Leon mau berpacaran dengannya." kesal Angela.





"Sabar Angel." ucap Lucia dengan terus menenangkan Angela.



"Lagian tidak ada juga yang bisa Yasmine banggakan, kenapa Leon malah jatuh cinta padanya bukan padamu ya angel." ucap Elle yang mulai berpikir.



"Ada, wajah cantiknya itu. Iya, dia memanfaatkan wajahnya untuk merayu Leon." jawab Lucia yang tanpa sadar sudah memuji kecantikan Yasmine.



"Lucia, kau arggh. Apa tadi elu bilang?" ucap Angela yang semakin kesal.




"Wajah cantik Yasmine, itu yang dia andalkan." jawab Lucia.





"Lucia stop, kenapa elu malah memuji kecantikan Yasmine yang hanya cuma sedikit itu." ucap Angela yang langsung pergi meninggalkan Lucia dan Elle.




"Elu sih, ngapain ngomong gitu segala, huhhh jadi marah kan Angela." ucap Elle.




"Maaf, gua keceplosan." jawab Lucia.





"Ya udah ayo kita pergi, membujuk Angela." ucap Elle.




"Ayoo." jawab Lucia.




******






** To Be Continued !

Wanita Lain Suamiku حيث تعيش القصص. اكتشف الآن