Rose Without Thorns

3.7K 394 184
                                    

Long Oneshoot: 11k+ words.

.
.
.

Prince Scalanis menatap ke arah taman belakang yang terlihat dari jendela kamarnya dengan tatapan kosong. Ayahnya, King Nikolas, baru saja mengatakan bahwa dia sudah menjanjikan dirinya sebagai calon pasangan untuk High King Nicodemus. Dia tahu masalah yang menimpa kerajaannya, Eirheimr, dengan penghuni 'witch land', kerajaan Fimrerry. Sejak dulu, elf dan penyihir memang tidak bisa akrab karena mereka memiliki karakteristik kekuatan yang hampir sama.

Walaupun sebenarnya dibandingkan penyihir, seorang elf memiliki kelebihan yaitu pesona alami serta ikatan natural dengan alam yang membuat mereka sangat hebat jika bertempur di alam liar. Akan tetapi Prince Scalanis tidak memiliki kemampuan itu, dia adalah anak kesepuluh sekaligus anak terakhir dari King Nikolas dan dia bukan anak dari sang Ratu, dia adalah anak dari selir King Nikolas sebelum akhirnya sang Ratu memutuskan untuk membubarkan harem milik sang Raja.

Dia sudah tahu dirinya akan mendapati nasib seperti ini karena empat saudarinya, kakak-kakak perempuannya yang juga merupakan anak dari selir King Nikolas mendapatkan perlakuan yang sama, mereka dikirimkan ke kerajaan lain di sekitar kerajaan ini untuk menjadi pengantin dari pemimpinnya, sementara dua saudaranya, kakak laki-lakinya, dikirimkan ke garis batas terjauh dari wilayah kerajaan sebagai prajurit. Beberapa hari lalu, saudarinya yang paling dekat dengannya, Princess Alana, harus pergi ke sebuah kerajaan tempat wolf-shifter berkuasa sebagai pasangan dari King Sirius, raja dari bangsa Lycanthrope karena selain Alana adalah matenya, ayah mereka juga ingin agar mereka mendapatkan aliansi yang baik mengingat bangsa Lycanthrope terkenal sangat kuat.

Scalanis masih mengingat seluruh perkataan Alana yang diucapkan padanya sebelum dia pergi ke kerajaan tempat suaminya berada. Dia berpesan pada Scalanis untuk selalu mengingat jiwanya sebagai seorang elf apabila dia dikirimkan oleh ayahnya ke kerajaan lain. Scalanis tidak pernah dididik untuk berdiri dengan dirinya sendiri, Scalanis selalu tidak melakukan apa pun ketika saudaranya yang lain yang merupakan anak dari sang Ratu menguasai kerajaan dan hanya memberikan sisa-sisa yang ada di kerajaan untuk Scalanis.

Tentu saja ayahnya tidak meminta Scalanis bekerja seperti pesuruh, dia tetap menyandang gelar sebagai pangeran dan tidak diperkenankan bekerja seperti pelayan, hanya saja ada beberapa hal yang tidak bisa dimiliki Scalanis dan salah satu di antaranya adalah Scalanis tidak diperkenankan memiliki pakaian baru, semua pakaian Scalanis adalah pakaian bekas saudaranya yang lain yang sudah dijahit ulang oleh Scalanis karena saudara laki-lakinya bertubuh jauh lebih besar darinya.

Scalanis adalah carrier-elf, elf dengan kemampuan genetik sebagai carrier dan bisa mengandung dari pasangannya yang merupakan seorang dominant. Carrier-elf adalah elf yang sudah jarang ditemui, ketika ayahnya mengetahui kenyataan bahwa Scalanis adalah carrier, dia sudah merencanakan pernikahan Scalanis dan 'mempersiapkan' Scalanis untuk dikirimkan ke kerajaan yang tepat sebagai 'hadiah' dan juga sebagai jaminan aliansi ayahnya dan kerajaan tersebut.

Lalu akhirnya hari itu tiba, ayahnya mengetahui soal sepak terjang High King Nicodemus, penguasa dari para prajurit terkuat dengan berkah kekuatan dari dewa perang sendiri, membuat mereka menjadi sekumpulan prajurit tangguh tidak terkalahkan.

King Nikolas melihat ini sebagai kesempatan besar dan dengan segera dia menawarkan Scalanis untuk menjadi pasangan dari High King Nicodemus dengan berbagai bujuk rayu serta ayahnya yang berulang kali mengatakan bahwa Scalanis adalah carrier-elf, dan ayahnya juga menjamin bahwa Scalanis pastinya bisa memberikan banyak keturunan untuk High King Nicodemus.

Rose Without ThornsWhere stories live. Discover now