Tenesya-Nikahan Adik

700 108 27
                                    

Tenesya masih menyelami alam mimpinya ketika dirinya harus dibangunkan secara paksa oleh ibunya.

"Ayo bangun! Males banget, hari ini nikahan adik kamu! Kamu gimana sih? Pantes aja lama dapet jodoh sampai keduluan adik kamu! Kamunya begini, molor terus! Bangun!" Omel ibunya tak sabaran.

Tenesya hanya menguap lebar-lebar. "Lima menit lagi ya ma? Nesya semalem kan lemburan, biar hari ini nggak banyak-banyak amat kerjaannya."

Sang ibu berkacak pinggang melihat kelakuan anak sulungnya. "ENGGAK! AYO BANGUN SEKARANG!!! Kamu kan harus dirias juga!"

"Ck! Yang nikah kan si Terre, kenapa aku yang harus ikutan ribet sih? Dari kapan hari juga aku udah bilang kan, aku nggak mau dirias segala! Aku maunya terima beres!"

"Kamu tuh ya-"

"Enggak Ma! Enggak! Tenesya bilang enggak, ya enggak!" Sela Tenesya mulai merasa kesal.

"Ten-"

"Udahlah, mama aja sana yang dirias! Nesya masih ngantuk! Tunggu setengah jam lagi! Pemberkatannya juga masih jam sepuluh, sekarang juga masih jam tujuh." Ujar Tenesya setelah melirik jam dinding yang ada di kamarnya.

"Ya udahlah! Mama nggak mau tau lagi sama kamu! Terserah kamu mau ngapain aja! Mama lepas tangan!" Hardik mama Tenesya, lalu pergi keluar dari kamar anak sulungnya.

"Bodo amat! Ganggu aja! Udah gue biayain nikahannya, biar nggak gangguin gue, malah bangunin pagi-pagi sambil marah-marah!" Dumal Tenesya, lalu kembali tidur setelah sebelumnya menyalakan alarm di jam 9. "Good night..." Gumam Tenesya, lalu kembali mengarungi alam mimpinya.

Hubungan Tenesya dengan ibunya memang tidak terlalu baik, semenjak sang ibu yang terus-menerus memaksakan kehendaknya agar segera menikah, sejak empat tahun yang lalu, saat dirinya masih baru lulus kuliah di usia 21 tahun.

Ibu Tenesya begitu keras kepala, dengan gencar dirinya menjodohkan anak sulungnya itu dengan anak dari teman-teman arisannya, yang tentu saja mendapatkan penolakan secara mentah-mentah oleh Tenesya.

Tenesya adalah seorang penganut sexy, free and single yang jelas-jelas tidak suka terikat dengan siapapun dalam hubungan yang menurutnya sangat menjengkelkan, kalau tidak mau disebut menjijikkan.

Menurut Tenesya, dia merasa lucu dengan yang namanya pernikahan. Kenapa harus ada kua jika disebelahnya ada pengadilan agama? Jadi, kenapa kita harus menikah jika akhirnya harus berpisah? Bukankah itu sangat lucu?

Dan Tenesya selalu bertanya-tanya, apa alasan orang-orang ingin menikah di usia 20-an? Dan kenapa, seorang wanita yang tinggal di negara Indonesia tercinta ini harus sudah menyandang status sebagai istri dan ibu ketika usia mereka baru memasuki 21 tahun, oh bahkan ada yang sudah menyandang status tersebut ketika berusia 19 tahun. Tapi, begitu di usia tersebut belum juga menikah, maka akan dipandang sebagai wanita paling berdosa, dengan dosa yang sepertinya setara dengan pembunuh berantai.

Very funny!

***

Pukul 9 pagi, alarm yang sudah disetel oleh Tenesya berbunyi nyaring. Tenesya pun segera bangun dan beranjak ke kamar mandi setelah mematikan alarm-nya.

Dua puluh menit Tenesya baru saja menyelesaikan acara mandinya. Setelahnya, dirinya mulai memakai skincare daily-nya, lima belas menit, Tenesya baru menyelesaikan kegiatannya.

Tenesya lalu beranjak menuju lemarinya, dan mengambil gaun yang memang sudah dibelinya sejak beberapa hari yang lalu, khusus untuk dikenakan pada acara pernikahan adiknya hari ini.

Strap dress panjang berwarna biru muda yang soft, berbahan satin silk dan taburan swarovski membalut tubuh Tenesya. Jangan lupakan juga belahan panjang di sebelah kiri hingga dua puluh centi di atas lutut, menampilkan tatto abstrak yang ada pada kakinya.

SingleWhere stories live. Discover now