Buaya sudah makan?

3 1 0
                                    

"Kalo pandangan lo ke gw gimana sih ris?, gw bahagia gak sih? Muka gw kelihatan ceria yah?" Pertanyaan yng bertubi tubi datang dari pikiran miranda

" iya mir , lo bahagia dan berhak bahagia" jawab riskiya dengan penuh kesabaran

"Pulang yok udah magrib nih" lanjut riskiya sambil bangun dan bersiap siap untuk turun

" eh buayanya udah makan belum yah?"
Bbbbbrrrrruuummmmm......

"Apaan sih mir MIR...........MIR......................"tanpa menunggu jawaban miranda langsung melompat ke daLam sungai yang terbilang sangat mengerikan, tapi nyali miranda tidak di ragukan sama sekali, riskiya yang melihat itu hanya bisa panik setengah jadi dan berdoa karna iya memang tidak akan berani untuk melompat

"MIR MIR.................................. Udah plg yok..........." teriak histeris riskiya dari atas pohon, karna merasa kasihan melihat muka riskiya yang panik miranda pun kembali ke darat dengan ketawa jailnya

*****

"Dapat uang dari mana yah, gimana caranya nenek gak boleh tau, baru juga bayar ijazah kemaren masak beli baju sekolah lagi, cari kerja ada gak yah, tapi kan aku masih kecil, gimana yah, atay gak usah sekolah lagi"
Pikiran miranda terus berbicara tanpa solusi iya termenun sangat lama

Berada di depan jendela tingkat dengan sedikit air hujan yang mengenainya, air dan suara rintihan itu tersu membuatnya termenung, bagaimana tidak waktunya tinggal 2 minggu lagi, juka terlambat iya tidak bisa masuk sekolah itu lagi

Dan harus mencari sekolah dengan jangkauan lebih jauh, miranda sengaja mencari sekolah yang dekat agar dia tidak lama berjalan kaki dan tidak butuh kendaraan

"Nak!" Suara yang memcah hening

"Iya nek" jawab miranda sedikit terkejut

"Hujan nak, tutup aja jendelanya" ucap fatimah sambil mendekatinya

" gak papa nek, udaranya sejuk dan adem" jawabnya tenang

"Ada apa nak, cerita sama nenek" fatimah duduk di kaki kasur

"Papa miranda mana sih nek?" Tanyanya dengan tatapan kosong

" lagi kerja nak, kalo sudah selesai pasti pulang kok" sahur fatimah masih menyembuyikan kebenaran

" kalo kerja dari miranda kecil uangnya siapa yang habisin? Anak nya yang lain?" Ucap miranda yang hampir mengeluarkan nada marahnya, sedangkan fatimah hanya diam tanpa ekspresi iya terlihat sedang memikirkan sesuatu

" o iya bang ayub udah udah jual lembu, kapan kamu mau beli baju untuk sekolah nak?" Miranda mulai menggantikan topik agar miranda tidak mendalami keadaan

"Serius nek? Miranda beli besok boleh?" Jawabnya ceria, sekarang miranda tau apa yang membuatnya termenung sedari tadi, gadis itu masih sangat kecil untuk menyembunyikan masalah

*****

Riskiya telah siap dengan tampilan yang rapi, setelah miranda berbicara dengan neneknya kemaren sore, iya langsung menlfon riskiya, mereka berjanji untuk membeli baju sekolah tanpa orang tua

Katanya sih 'edisi dewasa' he he he dasar bocil :)

"Mir...... cepet........" teriak riskiya dari bawah rumah panggung itu, riskiya berdiri tepat di depan pintu

" sabar lah ris lagi pakek hijab ini" jawab miranda yang tidak kurang nada tinggi bicaranya

Riskiya sedang menyiapkan sepeda nya, mereka terlihat sangat bahagia hari itu

*******
"Capek juga ya mir" keluh riskiya sambil mendorong sepeda yang oenuh barang, selain barang mereka, ada juga pesanan ibunya riskiya dan juga nenek fatimah, pekan tersebut lumayan berada jauh dari tempat mereka, tepatnya di kampung sebelah

Selain membeli perlengkapan sekolah mereka membeli kitab yang lebih sulit tepatnya kitab arab,
⭐️⭐️⭐️

NEXT PART TIME

⭐️⭐️⭐️

When miranda zeal said :

(Kau tau? Aku hanya ingin berjalan di atas aspal dan ber alas kaki bukan di atas kerikil dan tanpa alas! Ini menyakitkan)

'Karya novi resti'

^*^
Oya ikuti akun ini yah 🙂
Dan jangan lupa vote ⭐️
And komen nya juga 📩

Broken homeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu