SEPULUH

1.4K 129 0
                                    

"Aku bertanya padamu junkyu. Kalian melakukannya?" Ucap doyoung dan menatap junkyu tajam

"Ya kami melakukannya." Ucap junkyu lalu menundukan kepalanya.

Doyoung menghela nafasnya lalu membenarkan posisi kepala junkyu untuk menatapnya tepat pada matanya.

"Jika terjadi apapun katakan padaku. Jangan kau tutupi, kau janji junkyu?" Ucap doyoung

"Mianhae doyoung-a. Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku." Junkyu mulai terisak.

"Jangan kau lakukan seperti senior itu." Doyoung menenangkan junkyu.

"Aku sangat takut." Ucap junkyu.

"Aku akan merawat dan melindungimu. Kau sahabatku dan aku menyayangimu seperti saudaraku sendiri." Doyoung mulai melembut pada junkyu

"Apa mashiho tak akan salah paham?" Tanya junkyu

"Doyoung melepas rangkulannya dan tersenyum. Hari ini aku dan mashiho baru saja bertengkar tetapi kami sudah menyelesaikannya. Kau benar ia sangat salah paham." Jelas doyoung

"Sepertinya aku harus bertemu dengannya." Ucap junkyu

"Bermainlah dengan kami. Jangan terlalu fokus dengan ujianmu." Ucap doyoung

"Kau benar, beberapa bulan lagi aku selesai menjadi anak SMA lalu aku ujian masuk kedokteran. Apa aku perlu menunggumu?" Tanya junkyu

"Aniyo gwaenchanha. Lakukan apa yang ingin kau lakukan aku dan teman-teman mendukungmu." Ucap doyoung

"Gomawo..." ucap junkyu

"Apapun yang terjadi kau harus mengatakannya padaku kyu." Ucap doyoung

"Arrasseo."

Keduanya tersenyum dan mereka berdua memutuskan kembali ke kamar mereka masing-masing.

***

"Kau sudah bersiap haruto? Jika sudah mama tunggu di bawah." Ucap ibunya

Haruto menghela nafasnya dan ia menatap fotonya bersama junkyu di ponselnya.

"Eotteokhae? Apa yang harus aku perbuat?" Ucap haruto

Tok... tok... tok...

"Tuan muda sudah waktunya anda keluar." Jelas asistennya.

"Ani..(panggilan seperti oppa)" haruto menatap pintu kamarnya saat adiknya memanggilnya.

Haruto membuka pintu kamarnya dan ia tersenyum menatap adiknya.

"Bolehkah aku masuk?" Tanya airi

"Berikan waktuku 10 menit lagi." Ucap haruto pada asistennya.

"Baik tuan muda." Asistennya pamit

Airi masuk kedalam kamar haruto lalu ia mengambil ponsel haruto dan tersenyum menatap foto junkyu yang ada di ponsel haruto.

"Ani aku tau jika kau keberatan dengan pertunangan ini? Karena dirinya." Tanya airi

"Aku sudah memilikinya dan sangat mencintainya, bahkan aku tidak berani menelfonnya atau mengabarinya tentang hal ini.." ucap haruto

"Bagaimanapun pertunanganmu akan disebarkan oleh seluruh berita di dunia." Ucap airi

"Kau benar, aku terlalu pengecut bukan." Ucap haruto mentertawakan dirinya sendiri

"Kenapa kau tidak melawan dan berjuang bukankah kau akan akan jauh lebih keren." Jelas airi

"Aku tak ingin terjadi hal buruk padanya karena diriku airi. Kau tau bagaimana sikap orangtua kita." Ucap haruto

My Treasure "J" [HARUKYU/MPREG]Where stories live. Discover now