10

42 6 0
                                    


Maaf karena sudah berbulan-bulan tidak ada kabar dan menggantung cerita ini.

Minta maaf aja dulu siapa tau emang ada yang nungguin🙃

Okey bilang apa karena aku sudah hadir kembali dan sudah update?


Kalau baca cerita ini jangan lupa apa? ⭐📜


*****


Gerbang sekolah sudah tutup sejak 15 menit yang lalu. Namun, Ara belum juga menampakkan batang hidungnya membuat Caca gelisah,  berulang kali ia menggesekkan kakinya seraya celingukan mencari keberadaan sang sahabat.

"Ck, nih anak kemana sih? bisa-bisanya telat sampai 15 menit kayak gini." Gumam Caca, mengecek jam berwarna soft Pink yang terpasang dipergelangan tangan kanannya.

"Ca, ayo ke lapangan!"

Caca menoleh saat Andre, sang ketua kelas, lelaki dengan tubuh jangkung itu mengajaknya untuk segera ke lapangan olahraga. Andre lantas mengernyit heran lantaran  lqgi-lagi Caca berdecak cukip keras. "Duh, gue masih nunggu si Ara, Ndre."

"Emang kemana si bocil itu?" Tanya Andre. Ara memang kerap dipanggil bocil saat di kelas, alasannya ya karena tingkahnya yang kadang seperti anak kecil dan postur tubuhnya yang sangat mungil, juga wajahnya yang amat sangat imut.

"Nah itu dia gue gak tau, mana ditelfon gak diangkat lagi."

"Dia telat kali atau gak masuk?" Caca hanya menggeleng, karena dia memang benar-benar kehilangan kabar gadis itu sejak semalam.

"sekarang ke lapangan aja dulu sebelum pak Antok marah-marah," Caca mengiyakan ucapan Andre dan mulai melangkah mengikuti jejak kaki snag ketua kelas.

Menuju lapangan olahraga terlihat anak kelasnya yang sudah berbaris rapi dengan pak Antok–selaku guru olahraga–yang berdiri didepan barisan.

"Maaf pak kami telat," Ujar Andre menundukkan kepala begitu juga dengan Caca, sebelum akhirnya ikut bergabung dengan teman kelasnya setelah mendapatkan izin dari pak Antok.

"Sebelum kita mulai saya absen dulu, ada yang tidak hadir?"

Andre sebagai ketua kelas mengangkat tangannya, "Brata, Angga, Deon dan Dani sedang ikut turnamen di Bandung, pak. Dan Adara izin, pak." Pak Antok mengangguk paham dan mulai mengisi buku absen yang selalu ia bawa saat mengajar.

Katakan saja Andre sedikit kurang ajar dengan gurunya sendiri, tapi memang itu sudah hampir menjadi kebiasaan kelasnya. Jika, salah satu diantara mereka ada yang tidak hadir tanpa keterangan mereka akan memberikan keterangan izin atau sakit kepada guru.

"Kalian pemanasan dahulu, bapak mau ambil bola voli. Dimas, kamu ikut bapak!"

Semua murid mulai melakukan pemanasan walau dengan malas-malasan, dipimpin salah satu murid. Dimas datang membawa satu bola Voli dan satu bola kaki.

"Cewek Voli aja ya, anak cowok biar main sepak bola." Ujar Andre menginterupsi teman sekelasnya.

"Terus bagi timnya, gimana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ata&AraWhere stories live. Discover now