» Chapter 006

1.6K 245 32
                                    

Halo y'all–! Do you miss me?

I'm so sorry for late up. Hehehe.

Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun ini ya! zhafirahswdjj

Harap dibaca Author's Notes di akhir cerita!

Dan diharapkan, tidak, sangat diharapkan untuk mem-follow akun aku agar kalian bisa mengetahui pemberitahuan kapan aku akan Up.

Karena, aku tidak mau mengotori book ini dengan Chapter tambahan seperti "Announcement Chapter".

Jadi.. Aku akan selalu mengabari atau memberi pemberitahuan kepada kalian (Readers) kapan aku akan Up atau kapan atau kenapa aku ada kendala (halangan) di wall papan pesan akun ku.

Thank you for your attention, y'all–!

Happy Reading!
________________________________________

Episode 6

"Sejak kapan ada serangga seperti ini di Istanaku?"

Seseorang yang berada di belakang sang Putri kecil bertanya dengan nada mengancam.

"...?!" Athanasia tersentak dan dengan cepat menoleh untuk melihat sesosok Kaisar berambut pirang, Claude.

Dan tidak terlalu jauh di belakangnya adalah Felix, sang Ksatria berambut merah.

Mata permata Claude bersinar biru sedingin es saat dia menatap Athanasia kecil.

Athanasia benar-benar terguncang sampai dirinya sendiri menjatuhkan kantung kecil yang dibawanya yang menyebabkan beberapa perhiasan di tas kecil tersebut keluar.

"Menakutkan ..." gumam kecil Claudia.

Jennette (WMMAP) mau tak mau setuju, "Mereka benar-benar membuatnya terlihat begitu menakutkan ..."

Athanasia (LP) juga berpikir kalau Ayahnya itu memang menakutkan.

Jennette (WMMAP) pun mengingat pertemuannya dengan Kaisar di Taman selama Pesta Teh sang Putri.

Sang Kaisar tampak menakutkan seperti yang ditampilkan di layar.

Felix memandang perhiasan yang jatuh itu dengan ragu.

"Wajah itu.." Claude angkat bicara.

"Sepertinya aku pernah lihat di mana."

Wajah Athanasia menjadi pucat, ketakutan akan hidupnya.

Diana menghela napas, "Kau membuatnya takut, Claude." ujarnya pada Kekasihnya.

Claude (WMMAP) memutar bola matanya, "Aku tidak bermaksud begitu." balasnya.

Atheia yang mendengar itu mendengus, 'Tentu saja kamu tidak bermaksud begitu, Kakek ...'

"Wajar jika saat Ibu masih kecil, Ibu selalu mengira kalau dia akan di bunuh.. Kakek benar-benar menyeramkan." aku Athens bergumam.

Layar menutup hingga ke dada Claude yang terbuka, rambut pirangnya dan akhirnya ke mata biru permatanya.

'Mata permata yang sama denganku ...' pikir Athanasia.

𝙒𝙖𝙩𝙘𝙝 'ᵂʰᵒ ᴹᵃᵈᵉ ᴹᵉ ᴬ ᴾʳⁱⁿᶜᵉˢˢ?' 𝙍𝙚𝙖𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣!Where stories live. Discover now