Butterfly (21)

4K 386 49
                                    

Hari ini, Bright datang ke rumah Win begitu pagi. Dia menunggu di depan rumah Win. Hingga jam 8 dengan cepat, Win membuka pintu. Dirinya sudah terlambat. Win terkejut melihat Bright di depan pintu.

"Ada apa ya Bright?"

"Ada yang mau gue bicarain"

"Nanti aja ya. Aku sudah telat"

"Penting Win"

"Maaf aku harus kerja dulu"

Win menjauh dari Bright, namun Bright masih mengikuti Win. Bright menahan tangan Win.

"Gue perlu bicara"

"Bright tolong lepasin, aku harus kerja. Aku sudah telat"

Win melepas paksa tangan Bright. Setelah itu, Win berlari menuju toko yang biasanya Win tuju untuk mendapatkan dagangan. Win masuk ke dalam toko.

"Pak, masih ada gak?"

"Aduh Win, kamu kesiangan. Jadi dagangan semua sudah dibawa sama anak-anak"

"Yah, terima kasih pak kalau gitu"

Win keluar dengan wajah sedihnya. Bright yang melihat itu segera menghampiri Win.

"Sekarang lo ikut gue"

"Gak dulu Bright. Aku harus cari kerja yang lain"

"Lo kerja kayak gini, bikin anak gue kenapa-kenapa Win"

Win menatap Bright. Win segera pergi dari tempat ini.

"Tunggu gue. Gue mau bicara sama lo"

"Kamu tenang saja. Dia bukan anak kamu. Dia anak aku. Aku bahkan gak tahu siapa ayahnya. Kamu pasti tahu kan? Pelacur bisa tidur sama siapa aja"

Win menarik nafas dalam.

"Kamu tenang saja. Dia gak bakal ganggu kehidupan kamu. Dia juga gak bakal ganggu pertunangan kalian, karena dia bukan siapa-siapa kamu Bright"

"Aku minta tolong banget. Jangan pernah bahas anak ini. Ini anak aku, bukan anak kamu. Kamu jalani saja hidup kamu Bright"

Bright memeluk tubuh Win.

"Panggil gue Bai, Win. Panggil gue kayak dulu. Gue kangen panggilan lo"

"Bai, aku mohon jangan kayak gini. Kamu sudah punya tunangan. Kita juga sudah berakhir"

"Kenapa lo gak bilang kalau lo hamil? Gue mau Win tanggung jawab"

Win menggeleng lalu melepaskan pelukan Bright.

"Pulang ya. Anggap saja kamu gak pernah tahu tentang bayi ini. Kamu jalani hidup kamu"

Win pergi menjauh dari Bright. Dia akan tetap mencari pekerjaan hari ini. Bright masih menatap kepergian Win. Rasanya sangat berat.

Handphone Bright berbunyi, panggilan masuk. Bright mengangkat panggilan itu.

"Halo Bright lo dimana?"

Bright melihat nama yang ada di handphonenya. Sheila.

"Lagi keluar. Kenapa?"

"Main yuk. Gue mau belanja"

"Lo bisa sendiri kan? Gue lagi banyak tugas"

"Tapi pakai ATM lu ya"

"Iya"

Bright memutuskan sambungan teleponnya. Dia akan pulang. Dia harus memikirkan cara agar Win kembali kepadanya.

Bright mulai berjalan menuju mobilnya. Tanpa sengaja, Bright bertemu dengan Naura. Bright memanggil Naura.

Kupu-Kupu Malam [ BW x Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang