Chapter 2 : Promises

955 129 0
                                    

Normal POV

Setelah makan malam,Yuraika merapihkan piring kotor yang hendak akan di cuci.Sedangkan M/N dan suaminya itu akan menunggu di ruang tamu selagi bermain main.

M/N sendiri sudah terbilang memiliki pemikiran yang dewasa dalam umur 8 tahun ini,dia suka membaca buku buku tentang apa isi dunia.Tidak mengherankan jika dia selalu bertanya hal hal yang aneh,jika dia ingin tau sesuatu maka dia harus membuka mulut dan menanyakan itu kepada orang yang lebih tau dari dirinya.Dia sering merasa penasaran akan hal hal yang baru,maklum lah anak kecil:)

"Baiklah aku sudah selesai,ayo M/N kau harus tidur"Ibunya datang dan menghampiri suami dan anaknya itu.Dia menyamakan tingginya dengan anaknya itu sambil membuka tangganya berniat untuk menggendong M/N.
M/N yang melihat itu hanya bisa berjalan ke arah ibunya dan memeluknya.Membiarkan tubuh mungilnya digendong oleh sang ibu.

"Aku akan menunggu dikamar kita"Kata ayah M/N yang berjalan menuju kamar dimana dia dan istrinya itu berada.Mengangguk dan tersenyum Yurika menggendong M/N menuju kamar M/N,dan membaringkannya disana.

"Ibu..ibu berjanjilah selalu ada di samping M/N"Dengan suara yang pelan M/N menginginkan ibunya untuk berjanji agar senantiasa disampingnya apapun yang terjadi.Yurika yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sendu dan mengelus surai silver M/N dengan lembut,dan akhirnya membuka mulut.

"Ibu berjanji akan selalu disamping M/N,tidak peduli apapun yang terjadi.Dan ibu akan mendukung semua impian mu"Mendengar suara lembut nya itu,M/N tersenyum senang dan mulai memasuki dunia mimpi.Yuraika yang tau bahwa M/N sudah tertidur itu membuat ekspresi sedih,jika M/N masih bangun dia pasti berkata bahwa yang didepannya ini bukanlah ibunya,karena didalam memorinya ibunya selalu tersenyum didepan dirinya.

Ibu dari anak satu ini menurunkan bibirnya berekspresi murung,ujung alisnya terangkat keatas menandakan dia sedang sedih.Setetes air mata jatuh dari mata merah nya itu.Dia berharap bisa menepati janji yang dia katakan itu.Mengingat kalau didunia ini banyak korban berjatuhan dan penyebabnya adalah iblis yang lapar.Bahkan banyak anak anak yang menjadi salah satu korbannya itu.Dia takut kalau keluarga nya ini akan menjadi sasaran berikutnya.Lagi pula...tidak ada yang tau apa yang terjadi di masa datang.Manusia hanya bisa berdoa untuk keselamatan mereka.

Mengusap pipinya yang basah karena air mata Yuraika kembali dengan senyumnya yang khas.Membiarkan tangan yang satunya berada di kepala sang anak agar dia merasa aman.Setelah dikira benar benar tertidur Yuraika menaikan selimut dan terakhir mengecup kening anaknya itu.

"Sweet dreams"Itu adalah kata kata terakhir nya sebelum dia beranjak keluar dari kamarnya M/N.Dan memutuskan untuk tidur mengakhiri hari ini.

Keesokan harinya

Sinar matahari mengenai anak yang sedang tertidur itu yang membuat sang empu membuka mata merah berliannya itu.Menerjapkan matanya mengumpulkan nyawa yang masih belum kembali M/N duduk dengan otak yang kosong,sebelum akhirnya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

After that

"Ohayou tou-san,kaa-san"Ucap M/N yang baru saja membersihkan dirinya,menyapa kedua orang tuanya.

"Ohayou M/N"Jawab kedua orang tuanya itu.

"Ayah,apakah ayah punya buku lain?Semua buku yang ayah berikan sudah kubaca semuanya"bibirnya tertarik ke bawah membuat ekspresi yang lucu.Ayahnya hanya terkekeh melihat itu dan berkata.

"Nanti ayah belikan lagi jika ayah lewat ke pedagang buku,oke"sambil dia menepuk pelan kepala sang anak membuat sang empu memejamkan kepalanya menikmati tangan ayahnya yang sedang mengusap pelan rambutnya.

"Kalau begitu M/N ikut ya!M/N ingin memilihnya sendiri!"kata M/N semangat.Kalau dipikir pikir lagi ini bukan pertama kalinya dia meminta untuk ikut,tetapi selalu ditolak oleh ayahnya itu dengan alasan dunia luar itu berbahaya.

"M/N tidak bi-"perkataan Raku terpotong oleh suara anaknya itu.

"Ga ada penolakan kali ini,aku sudah besar dan bisa menjaga diriku sendiri!"ucap nya dengan nada kesal dengan muka yang malas karena ayahnya itu sering menolak nya untuk ikut.

"Tidak bisa M/N dunia luar itu memang berbahaya"ucap ayahnya dengan nada yang tegas,membuat lawan bicaranya ini sedikit ciut akan ayahnya sendiri.

"Hey ayolah Ruka,kau tidak boleh seperti itu,sekali kali bawa dia keluar lah jangan mengurungnya seperti burung yang berada di dalam sangkar"kata ibunya yang mencoba mencairkan suasana.

"Biarkan dia merasa bebas untuk sehari,setidaknya dia tidak pergi sendirian kan"dengan senyum khas tentunya.Secara tidak langsung dia mendukung apa yang M/N inginkan,seperti janjinya kemarin malam.

"Hah..baiklah baiklah,kau boleh ikut"Seketika matanya yang sendu itu berubah menjadi senang dan penuh dengan kilauan mempercantik mata merah jambunya itu.

"Yeayy!!arigatou kaa-san!M/N berlari menuju ibunya dan memeluk kaki ibunya itu.Sang empu hanya tersenyum senang melihat anaknya yang bersemangat.Ruka yang melihat itu juga ikut tersenyum tulus, sepertinya apa yang dikatakan istrinya itu benar, kebahagiaan putranya itu juga akan membawakan kebahagiannya.

Normal POV End





TO BE CONTINUE



Gimana nih chapter 2 nya??semoga suka yaa!jangan lupa vote dan komen jika kalian suka( ╹▽╹ )

See u in next chapter!(≧▽≦)

CR ART : @アイズミ on Twitter

⟨Tough Decision||KNY x Male Reader⟩(Discontinue!)Where stories live. Discover now