Akhirnya aku sampai di titik dimana mendengar namamu disebut aku sudah bisa biasa-biasa saja.
Aku sudah bisa menatapmu lama-lama tanpa mengikutsertakan rasa yang menggebu-gebu
seperti sedia kala.
Aku sudah bisa membaca ulang riwayat pesan kita tanpa setetes pun air mata yang jatuh.
Aku sudah bisa mengobrol dan bercanda denganmu tanpa takut akan kembali terbawa oleh suasana.
Dan aku sudah sepenuhnya rela saat harus melihatmu bersama seseorang yang bukan aku.
Aku sudah ada di titik itu.
Di titik cukup dan lelah untuk terus menjaga hati demi mencintaimu yang sudah tak mungkin kembali lagi.
Maaf aku baru sampai di bab terakhir buku kita
saat kau sudah membaca beberapa buku baru.
Maaf bila rinduku sempat menganggumu.
Maaf bila rasaku sempat membebanimu.
Maka, selamat melanjutkan perjalanan.
Sesekali, jangan lupa kenang cerita kita untuk
kau ambil pelajaran baiknya bahwa setiap orang
berhak mendapatkan perpisahan yang layak.
12/07/2023
awan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta itu Luka
Poetry"Jika jatuh cinta itu luka, maka biarkan patah hati jadi cara menjadi dewasa paling menyakitkan meski lewat sebuah luka. Sebab setelah seseorang mengalami patah hati, maka dia akan seperti dilahirkan kembali." "Jangan pernah kau berani melangkah ke...
